Dorong Munaslub, Ridwan Hisjam Sudah Sowan ke Ical dan Akbar Tandjung

26 Juli 2023 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (18/7).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (18/7). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu Munaslub di internal Golkar semakin mencuat. Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menegaskan, dorongan pergantian Airlangga Hartarto sudah dibicarakan ke para senior.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah keliling, saya sudah ketemu Bang Akbar (Tanjung), saya ketemu Ical (Aburizal Bakrie), sudah,” kata Ridwan kepada wartawan di Restoran Pulau Dua, Senayan, Rabu (26/7).
Ridwan mengaku, awalnya ia berada dalam kubu yang sama dengan Airlangga Hartart0. Termasuk mendukung Airlangga maju sebagai presiden 2024.
Namun, pemeriksaan Airlangga selama 12 jam di Kejaksaan Agung karena dugaan tidak pindana korupsi minyak goreng mengubah pandangannya.
“Kalau dia cinta Partai Golkar, dia mengundurkan diri, dia naik itu untuk menyelamatkan Parta Golkar dari masalah kasus Novanto, kok malah dia sendiri yang kena?” lanjut Hisjam.
Mekanisme Munaslub bisa dilakukan jika 2/3 dari 38 DPD setuju untuk dilakukan Munaslub. Menurut Hisjam mekanisme munaslub bisa segera dilakukan karena ia yakin 100 persen DPD setuju dan sependapat dengannya.
ADVERTISEMENT
“100 persen (setuju Munaslub), nggak ada 2/3 kalau ada 15 (yang tidak setuju), itu palsu semua,“ tuturnya.
Isu Munaslub makin menggeliat karena mulai muncul nama-nama calon pengganti Airlangga. Ada dua yang terkuat yakni Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Keduanya sudah menyatakan siap. Luhut mengaku akan maju bila mendapatkan dukungan.
Sementara Bahlil menyebut, ia terpanggil karena ingin menyelamatkan partainya. Menurutnya, kini elektabilitas Golkar terus merosot hingga 6 persen.