Dosen ASN Ancam Mogok Massal jika Tukin Tak Dibayarkan

3 Februari 2025 10:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi yang terdiri dari dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi di kawasan Monas, Jakarta, Senin (3/2/2025).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi yang terdiri dari dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi di kawasan Monas, Jakarta, Senin (3/2/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa aksi yang terdiri dari dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi menuntut pencairan tunjangan kinerja (Tukin) di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan memastikan bahwa seluruh dosen ASN di lingkungan Kemendiktisaintek akan menggelar mogok massal jika tunjangan kinerja tak kunjung dibayarkan. Ia berharap Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mendengar aksi yang mereka gelar.
"Dan kalau tidak, maka kami akan mengambil langkah yang lebih tinggi lagi levelnya, yaitu teman-teman sudah menyuarakan untuk aksi mogok nasional. Semua dosen itu akan berhenti mengajar, memberikan pelayanan kepada mahasiswa, sampai pemerintah berkomitmen untuk membayarkan tukin kami," kata Anggun di lokasi, Senin (3/1).
Massa aksi yang terdiri dari dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi di kawasan Monas, Jakarta, Senin (3/2/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Selain mengancam mogok massal, Anggun menjelaskan pihaknya juga akan mengajukan gugatan ke PTUN apabila Tukin dari tahun 2020 tidak dibayar oleh pemerintah.
"Yang kedua adalah, kami akan tetap berjuang untuk pemerintah membayarkan tukin dari tahun 2020. Dan kalau misalnya tidak ada iktikad baik dari pemerintah, kami akan maju ke PTUN," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Anggun mengatakan bahwa ada kurang lebih 80.000 dosen yang belum dibayarkan Tukinnya oleh pemerintah. Ia pun meminta agar pemerintah membayarkan Tukin untuk keseluruhan dosen, bukan hanya beberapa saja.
Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
"Kementerian mengatakan bahwasanya mereka hanya punya uang Rp 2,5 T. Kalau kita hitung, itu hanya bisa meng-cover sekitar 30.000 dosen. Sementara keseluruhan jumlah dosen yang ada itu sekitar 80.000 bapak-ibu semuanya. Jadi kami ingin Tukin for All buat semuanya. Bukan hanya separuh, bukan hanya sepertiga. Itu yang pertama," tandas dia.
Massa aksi yang terdiri dari dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendiktisaintek mulai berdatangan ke kawasan Monas, Senin (3/2). Mereka berkumpul untuk menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayarkan.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, para peserta aksi tampak kompak mengenakan baju putih sebagai bentuk solidaritas. Mereka mulai berdatangan sejak pukul 08.45 WIB.
Tampak sebuah mobil komando telah disiapkan sebagai pusat orasi, sementara petugas kepolisian mulai membangun barikade di sekitar lokasi aksi untuk mengamankan jalannya demonstrasi.