Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Dosen ASN ISI Yogyakarta gelar aksi menuntut tunjangan kinerja 2020-2024 segera dicairkan Kemendiktisaintek di ISI, Yogyakarta, Senin (3/2/2025). Foto: Dok. ADAKSI Yogya](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jk5end9c24japjzzbf9t9w4w.jpg)
ADVERTISEMENT
Tunjangan kinerja atau tukin dosen ASN periode 2020-2024 di lingkungan Kemendiktisaintek tak dibayarkan. Hal tersebut memicu sejumlah aksi para dosen ASN di ISI Yogyakarta di Sewon, Kabupaten Bantul, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
Dosen ASN Prodi Teater Prof. Yudiaryani membacakan sejumlah poin pernyataan sikap dosen ASN ISI Yogyakarta.
"Tunjangan Kinerja (Tukin) bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme ASN di lingkungan kampus dan hal itu akan berdampak pada peningkatan kinerja PTN secara komprehensif," jelas Yudiaryani.
Di tahun ini, kata dia, harmonisasi antar-kementrian dan DPR telah menemui titik kesepakatan. Maka dari itu, ia berharap tukin 2025 dapat segera dicairkan.
Menurutnya, tukin 2020-2024 merupakan hak dosen ASN Kemendiktisaintek.
"Berbagai argumentasi hukum yang dijadikan alasan untuk meniadakan pencairan tukin 2020-2024 harusnya menjadi prioritas Pemerintahan Prabowo untuk segera membuat kebijakan bagi terealisasinya pencairan tukin 2020-2024," jelasnya.
Para dosen ini, menurutnya, telah menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik serta berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945.
ADVERTISEMENT
"Namun kemaslahatan dan kesejahteraannya selalu diabaikan dan didiskriminasi dengan tidak diturunkannya tukin 2020-2024," terangnya.
Dia menilai, akan menjadi sebuah ketidakadilan apabila para dosen ASN tak dapat tukin sementara di lembaga riset lain yang hanya mengerjakan satu dari tiga Tri Dharma justru mendapatkan tukin.
"Jangan sampai tukin tidak dibayarkan hanya karena ketidakpahaman pejabat Kemenristek-Dikti Era Nadhim Makarim mengenai proses birokrasi dan harmonisasi pencairan tukin dosen 2020-2024," jelasnya.
"Ketidakpahaman pejabat Kementerian Kemenristek-Dikti jangan dijadikan alasan untuk tidak dicairkannya tukin dosen 2020-2024. Dosen merupakan pelaksana dari amanat UU sedangkan permasalahan birokrasi adalah urusan pejabat berwenang di kementerian," lanjutnya.
Perwakilan Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) di Yogyakarta, Titis Setyono Adi Nugroho, mengatakan aksi ini juga merupakan aksi lanjutan dari aksi dosen ASN LLDIKTI Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (LLDIKTI DIY) berdemo di kantor LLDIKTI DIY, Rabu (22/1).
ADVERTISEMENT
Aksi ini juga merupakan dukungan bagi teman-teman dosen yang menggelar aksi serupa di Jakarta.
"Bisa dibilang seperti itu atau juga bisa dibilang aksi serentak. Karena aksi di daerah atau kampus masing-masing hari ini merupakan dukungan bagi yang aksi di Istana Negara," kata Titis, Senin (3/2).
Sebelumnya saat di aksi di LLDIKTI, Titis mengatakan poin tuntutan yang hampir semua dosen ISI Yogya berstatus dosen ASN Kemendiktisaintek.
"Di kita aja di ISI dosennya semuanya dari Kemendiktisaintek itu ada 300-an dosen kalau nggak salah," kata Titis.