Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Dosen UGM Lacak Rip Current Pantai Drini Pakai Pewarna dan Drone, Ini Hasilnya
1 Februari 2025 9:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pada 28 Januari 2025, 13 siswa SMP N 7 Mojokerto terseret ombak Pantai Drini, Gunungkidul. Empat siswa di antaranya tewas.
ADVERTISEMENT
Yang menyeret mereka ke tengah laut dari bibir pantai adalah gelombang rip current. Arus rip current teramat kuat.
Dosen Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM, Hendy Fatchurohman, meneliti rip current Pantai Drini pada tahun 2018 dan 2020.
"Kami dua kali melakukan penelitian rip current di pantai Drini dengan menuangkan fluorescent dye atau pewarna berupa uranine, yang bahan utamanya garam, dan memantau pergerakannya dari drone," kata Hendy via telepon, Sabtu (1/2).
Hendy menjelaskan cairan bernama uranine merupakan cairan pewarna yang aman dengan bahan utama garam. Cairan ini merupakan cairan pelacak atau tracer yang biasanya digunakan untuk mendeteksi saluran dan jaringan sungai bawah tanah.
"Tujuan kami menggunakan saluran ini adalah untuk memberikan kesan visual yang jelas, baik untuk proses pengamatan saat riset, juga agar masyarakat dapat melihat bahwa arus tersebut benar-benar ada," katanya.
ADVERTISEMENT
Hasil Penelitian
"Hasil menunjukkan bahwa rip current di pantai drini bersifat menetap, dikontrol oleh kondisi batymetri berupa celah antara rataan terumbu karang yang terisi pasir," katanya.
Hendy bilang panjang rip current mencapai 250 meter, dan lebar rerata sekitar 10,2 meter. Saat pengamatan kecepatan tertinggi terekam di bagian leher (rip neck) yaitu arus bagian tengah yang memanjang, terhitung sebesar 0.66 m/detik.
Hendy menjelaskan rip current adalah arus sempit namun memiliki kekuatan yang besar, biasanya tegak lurus dari bibir pantai menuju ke arah laut. Arus ini terbentuk karena ombak yang datang pecah ketika mendekati pantai dan memunculkan arus umpan atau feeder current dan energi yang dipantulkan kembali ke arah laut.
"Beberapa arus umpan terakumulasi menjadi 'saluran' arus yang kuat dan berbalik ke arah laut," ujarnya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi rip current yaitu kondisi hidrodinamis atau ombak dan pasang surut serta kondisi batymetri atau dasar laut.
ADVERTISEMENT
"Struktur keras seperti tebing atau jetty juga bisa menjadi faktor pembentuk karena memantulkan gelombang yang datang. Rip current ada yang bersifat menetap dan ada pula yang berpindah-pindah, bergantung pada kondisi morfologi dasar laut ketika rip current terbentuk," jelasnya.
Ganas
Lalu apakah benar rip current di Pantai Drini ini jadi salah satu yang terganas?
"Tidak bisa disimpulkan demikian, karena harus dibandingkan dengan data dari tempat lain. Namun belum banyak data penelitian rip current di Gunungkidul. Namun sebagian besar rip current di pantai Gunungkidul memiliki tipe yang sama, yaitu reef rip current, yang cenderung menetap," katanya.
Tanda Rip Current
Bagi masyarakat awam ada beberapa tanda untuk mengenali rip current.
"Tanda yang paling mudah dikenali adalah tidak terbentuknya buih setelah gelombang pecah. Permukaan air yang terlihat tenang sebenarnya justru terdapat arus balik yang sangat berbahaya," katanya.