Dosen UGM: Mahasiswa Rindu Pratikno dan Ari Kembali ke Demokrasi

12 Februari 2024 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen ilmu politik UGM Abdul Gaffar Karim, Senin (12/2).  Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dosen ilmu politik UGM Abdul Gaffar Karim, Senin (12/2). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM mengirim surat cinta dan kecewa yang berisi agar Mensesneg Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana kembali ke kampus.
ADVERTISEMENT
"Intinya yang dilakukan teman-teman mahasiswa itu adalah bentuk dari kepedulian politik dan itu hak berdemokrasi masyarakat," kata Dosen ilmu politik UGM Abdul Gaffar Karim, Senin (12/2).
Kampus sebagai civil society punya kewajiban moral untuk menjadi penyeimbang kekuasaan dan menjadi kontrol terhadap kekuasaan.
"Dan yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa adalah bagian dari bentuk kontrol itu," katanya.
Sejumlah mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM berkumpul menyerukan Pratikno yang sedang menjabat sebagai Mensesneg dan Ari Dwipayana yang menjabat sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden untuk pulang kembali ke kampus. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
"Mereka juga menyampaikan sesuatu yang khas, yang khusus, yang tidak bersifat umum, kerinduan mereka kedua dosen mereka bisa kembali ke demokrasi, istilahnya tadi. Yang saya tangkap ya tentu saja kembali menjadi akademisi kembali menjadi bagian kontrol politik dan kekuasaan," katanya.
Pihaknya mendukung aksi mahasiswa tadi karena merupakan peran dari demokrasi yang sudah seharusnya dilakukan.
Lanjut Gaffar, mahasiswa ini merespons pemberitaan di media yang secara spesifik menyebutkan kedua orang bagian DPP Fisipol UGM yang oleh media digambarkan sebagai bagian dari upaya merekayasa sejumlah langkah politik.
ADVERTISEMENT
"Ini menimbulkan rasa gundah di kalangan Departemen Politik Pemerintahan, dan respons ini sangat baik dari mahasiswa. Mereka tidak menyalahkan bahkan mewakili minta maaf ke masyarakat Indonesia karena kedua dosen mereka menjadi bagian dari persoalan besar yang berlangsung," katanya.
Mensesneg Pratikno ditemui di UGM, Selasa (19/12/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lalu apakah Pratikno dan Ari Dwipayana harus mundur dari jabatannya?
"Ya ini sudah di akhir masa jabatan mereka juga ya. Saya setuju ajakan mahasiswa, mereka harus sangat mempertimbangkan kembali ke kampus, berkiprah lagi sebagai akademisi. Karena kenyataannya, berkiprah di kekuasaan itu menimbulkan kerepotan bagi mereka sendiri," katanya.
Koordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, Ari Dwipayana. Foto: Facebook/Ari Dwipayana
Pratikno adalah tangan kanan Presiden Jokowi, lulusan Fakultas Kehutanan UGM 1985. Pada tahun yang sama, Pratikno lulus dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM. Sedang Ari Dwipayana adalah anak didik Pratikno. Dia lulus dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM tahun 1995.
ADVERTISEMENT
Sebelum masuk Istana Kepresidenan, Pratikno dan Ari adalah dosen UGM.