Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
DPD Gerindra Aceh Adukan Aksi Pemasangan Poster Prabowo ke Polisi
21 September 2022 23:36 WIB
·
waktu baca 3 menit![Sekretaris Umum DPD Gerindra Aceh, Safaruddin, memberi keterangan terkait aksi pemasangan poster dan baliho Prabowo Subianto di sejumlah titik di Aceh.
Foto: Zuhri Noviandi/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gdfvzb4tr8cfw5jzmkyej9g1.jpg)
ADVERTISEMENT
Pimpinan dan pengurus DPD Partai Gerindra Aceh melaporkan aksi pemasangan poster dan baliho di sejumlah titik di Aceh, yang dinilai telah merugikan dan menurunkan rating sosok Ketua Umum Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Dalam poster itu memuat tiga gambar diawali dengan kalimat Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Kemudian, menampilkan sosok wajah Prabowo dan Jokowi.
Gambar itu memperlihatkan keduanya saling memberikan hormat, dengan menyatukan kedua telapak tangan dan menundukkan kepala. Selanjutnya sisi paling bawah tertulis kalimat yang menggambarkan ucapan langsung dari Prabowo.
"Saya mengakui kepemimpinan dan kenegaraan Pak Jokowi," Kutipan itu disertai dengan nama Prabowo Subianto di bagian paling bawah.
Menyikapi pemasangan poster diduga oleh oknum tak bertanggung jawab itu, pengurus DPD Gerindra Aceh mendatangi Kepolisian Daerah (Polda) Aceh untuk mengadukan terkait sebaran poster tersebut.
Sekretaris Umum DPD Gerindra Aceh, Safaruddin, mengatakan sejak beberapa hari terakhir pihaknya diresahkan dengan kemunculan spanduk dan poster yang menampilkan wajah Prabowo dan Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Setelah kita kroscek, ini bukan berasal dari skenario dan rencana kami soal pemasangan ini. Sehingga, kami tidak tahu oknum dari mana yang memasang ini, kader-kader bertanya sumbernya dari mana dan apa motifnya,” kata Safaruddin pada awak media, Rabu (21/9).
Safaruddin menyebutkan, pemasangan itu hanya terjadi di beberapa Provinsi seperti Sumbar, Madura, dan juga Aceh. Menurutnya, pemasangan poster itu berlangsung di daerah-daerah yang dulunya basis politik atau suara terbanyak Prabowo pada Pilpres 2019.
“Ini kan terkesan seperti adanya upaya pencegalan, mencoba menggiring atau propaganda terhadap pemilu 2024. Jadi, kami hanya mengadukan terkait keresahan kader-kader yang ada di Aceh. Untuk proses pelaporannya mungkin nanti akan kami siapkan,” ujarnya.
“Maksud kedatangan kami ke Polda Aceh ini hanya pengaduan masyarakat biasa. Artinya kami para kader Gerindra di Aceh merasakan keresahan dengan adanya selebaran itu,” lanjut Safaruddin.
Dugaan sementara, sebut Safaruddin, pemasangan spanduk itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Pasalnya, selebaran yang disebarkan itu berlangsung secara masih, ditemukan di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
ADVERTISEMENT
“Sudah dicabut lalu keesokan harinya dipasang lagi, lalu tersebar lebih banyak. Kalau kita anggap ada cost politik, costnya cukup besar, berarti ada aktor intelektual yang sedang menyusup,” ungkapnya.
Safaruddin mengaku, pihaknya memang tidak mempermasalahkan terkait isi dan juga foto Prabowo bersama Jokowi yang ada di dalam spanduk tersebut. Hanya saja, spanduk itu tidak pernah disebarkan oleh para kader Gerindra di Aceh.
“Sebagai negarawan, Pak Prabowo dan Pak Jokowi ini kita akui saling menghormati dan mengapresiasi. Saling melengkapi, yang disampaikan itu juga benar kutipannya. Foto itu juga tidak ada yang salah. Kita hanya mau tahu motif dalam penyebaran ini, soalnya tidak ada aba-aba dari siapa pun,” katanya.
Lebih lanjut, sebut Safaruddin, pihaknya telah meminta bantuan kepada pihak Kepolisian berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menurunkan spanduk dan baliho yang telah terpasang. Begitu juga kepada seluruh kader Gerindra Aceh diminta untuk menertibkan sebaran tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kalau masih ada terdapat tidak menutup kemungkinan nanti proses pelaporannya akan kami lakukan. Tentunya nanti akan berakibat fatal bagi orang yang punya agenda yang menjatuhkan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, isu jegal menjegal kandidat capres ramai meski Pilpres masih 2 tahun lagi. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut adanya indikasi penjegalan juga terhadap Prabowo Subianto.
Wakil Ketua DPR tersebut menyatakan bahwa di sejumlah daerah di Indonesia dipasang baliho yang justru menurunkan rating Prabowo.
"Penjegalan itu bukan cuma yang disampaikan di media. Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif tapi membuat rating Pak Prabowo turun," ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/9).