Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
DPD Minta Tambahan Anggaran Rp 915 Miliar untuk Bangun Gedung Baru
6 Juni 2018 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
DPD RI mengusulkan penambahan anggaran dalam rapat bersama mitra kerja, Komisi III DPR yang membahas rancangan anggaran di tahun 2019 mendatang. Dalam rapat itu, DPD mengusulkan penambahan anggaran untuk membangun gedung baru DPD sebesar Rp 557 miliar.
ADVERTISEMENT
Plt. Sekretaris Jenderal DPD, Ma'ruf Cahyono mengatakan, usulan tambahan anggaran yang diajukan secara keseluruhan adalah Rp 915.664.626.120. Selain membangun gedung baru, anggaran itu juga untuk gedung DPD di 25 provinsi.
"Dari usulan anggaran tersebut, salah satu rinciannya untuk pembangunan gedung DPD RI di ibu kota Jakarta sebesar Rp 557.299.038.800 dan pembangunan gedung kantor DPD di 25 Provinsi sebesar Rp 279.168.980.000," ujar Ma'ruf saat rapat dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).
Sebenarnya DPD sudah mendapatkan pagu indikatif anggaran sebesar Rp 1.087.118 025.000. Namun, akibat kebutuhan akan gedung membuat DPD meminta anggaran tambahan.
Sebelumnya, Ketua DPD Oesman Sapta Odang telah mengajukan usulan pembangunan gedung baru ke pemerintah. Bahkan, Oesman Sapta juga mengkomunikasikan niatan itu dengan Presiden Jokowi. Anggaran yang diajukan kata OSO tak banyak, tidak mencapai Rp 1 triliun rupiah. Namun tinggi gedungnya 20 lantai.
ADVERTISEMENT
"Enggak banyak. Kalau kita paling-paling enggak sampai Rp 1 triliun lah. Tapi sudah memenuhi kepentingan semua DPD. Blue Print sudah ada, 20 lantai," kata Oesman Sapta.
Saat ditanya lokasi yang bakal diajukan untuk gedung baru tersebut, dia mengarahkan tangannya menunjuk ke lokasi belakang Gedung Kesekjenan dan Samping Lobi Gedung Kura-Kura.
"Sudah, kan sudah ada lahannya, di belakang ini. Bisa juga di situ, kita minta di sana. Tapi tergantung setneg mau kasih yang mana," pungkasnya.