Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Fraksi DPD mengusulkan Fadel Muhammad menjadi Ketua MPR. Fraksi DPD pun sudah melobi fraksi lainnya seperti Golkar, PKB dan PDIP.
ADVERTISEMENT
Fadel yang sebelumnya terpilih sebagai pimpinan MPR dari DPD mengaku, baru akan melobi Fraksi Gerindra MPR pada siang ini.
"DPD hari ini mau menentukan sikap. DPD menyampaikan mereka (seluruh anggota) mengusulkan saya sebagai ketua MPR. Yang kedua kita akan membicarakan hal ini dengan partai-partai. Kita sudah bicarakan dengan partai Golkar, kita bicara Golkar dan PDIP dan NasDem kemudian kelompok PKB ini satu full," kata Fadel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10). .
"Kelompok berikutnya Gerindra, sudah janjian siang ini mau ketemu mereka untuk membicarakan bagaimana posisi yang ada," lanjut Fadel.
Di lokasi yang sama, Sekretaris Fraksi DPD Abraham Liyanto menegaskan, seluruh anggota DPD menginginkan Fadel untuk menjadi Ketua MPR. Namun, keputusan itu tentu perlu melalui proses lobi-lobi dengan seluruh fraksi di MPR untuk mencapai musyawarah mufakat.
ADVERTISEMENT
"Kami semua 136 anggota menginginkan Pak Fadel sebagai Ketua MPR. Karena itu kita masih dengar lagi, tadi ada dari unsur fraksi lain mengusulkan, nah bargainingnya apa? Kalau sepakat maka paripurna pukul 19.00 WIB, nanti kita akan satu suara. Jadi musyawarah mufakat," ujar Abraham.
Karena mengusung Fadel sebagai Ketua MPR, maka Fraksi DPD tidak akan mendukung Bambang Soesatyo atau Ahmad Muzani yang juga maju sebagai kandidat Ketua MPR. Namun, Abraham tak menampik kedua calon tersebut melakukan lobi ke DPD.
"Komunikasi ya ada pasti. Tapi 136 anggota, tadi kami sudah selesai rapat dan sudah kami laporkan, bersama-sama Pak Fadel untuk diutus. Dari 136 diwakili kami bertiga yang akan mendengarkan program-program teman-teman dua fraksi itu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"(Jadi) kami belum tentukan pilihan. Habis (rapat gabungan) ini baru kita menentukan, dan dilaporkan ke pimpinan DPD. Setelah itu bargaining apa kita bicarakan DPD baru akan diputuskan nanti malam. Baru akan satu bahasa di paripurna," tutupnya.