DPP PAN Sayangkan PAN Reformasi, Yakin Bukan Keinginan Amien Rais

7 Mei 2020 12:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kiri) saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kiri) saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Rencana pembentukan PAN Reformasi menguat setelah Hanafi Rais mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum PAN dan anggota DPR RI Fraksi PAN. Bahkan, persiapan partai baru itu diklaim telah mencapai 70 persen.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Bendahara Umum DPP PAN Totok Daryanto mengatakan pihaknya menyayangkan adanya rencanya pembentukan PAN reformasi. Dia tak yakin Amien Rais menjadi tokoh sentral yang mencetuskan rencana tersebut.
"Pokoknya kalau ada yang bentuk partai baru dengan menamakan PAN ada reformasinya, itu sangat disayangkan. Kita meyayangkan ada yang begitu kongres sudah selesai," kata Totok kepada kumparan, Kamis (7/5).
Menurut Totok, kemungkinan PAN Reformasi dilontarkan pihak yang masih tak merasa puas dengan struktur kepengurusan periode 2020-2025 di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas). Seharusnya, kata dia, Zulhas diberikan kesempatan untuk memimpin partai 5 tahun ke depan.
"Mungkin yang harapannya seperti itu untuk melampiaskan keegoannya atau tidak kepuasannya kepada partai karena tidak diberi porsi yang sesuai dengan harapannya. Sebetulnya kalau orang dalam persaingan politik mestinya saling bisa memahami mengerti siapa yang kalah memberi kesempatan kepada yang menang," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Untuk menjalankan roda partai itu kan biasa. Jadi kalau misal sekarang tidak terlalu dilibatkan ya wajarlah, namanya persaingan yang kalah ya jadi semacam oposisi atau menunggu untuk nanti 5 tahun lagi bisa refund," lanjut dia.
Totok pun mengatakan apabila ada ketidakpuasan pihak tertentu, semestinya diselesaikan melalu mekanisme yang ada di partai, bukan membentuk partai baru. Dengan demikian, kata dia, partainya dapat mencontohkan kedewasaan politik kepada masyarakat.
"Kalau mau membenahi partai mari dibenahi melalui mekanisme yang ada kemudian lihat beri kesempatan 5 tahun ini kalau nanti enggak becus ngurus partai kan gampang diganti periode berikutnya cari figur yang baik," tutur dia.
"Kan bisa begitu mekanismenya jadi enggak dengan bikin partai baru kaya Indonesia kalah pilpres bikin negera baru gimana ceritanya. Menurut saya cara berpikir seperti itu yang enggak perlu terjadi justru kita kan perlu mendewasakan dalan berpolitik pada masyarakat kita ini," pungkas Totok.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pendukung calon Ketua Umum PAN melempar kursi saat sidang pleno Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Usman/jjn/pras
Sebelumnya, wacana PAN Reformasi --nama sementara-- bergulir buntut dari Kongres PAN yang memenangkan Zulkifli Hasan melawan Mulfachri Harahap. Amien menyebut Kongres penuh kejanggalan.
Dia lalu menyebut ada desakan 158 DPW (pengurus Provinsi) dan DPD (pengurus Kab/Kota) untuk mendirikan PAN reformasi. Amien menilai tak menutup kemungkinan PAN reformasi dibentuk sebagai sebuah solusi.
"Desakan yang ril dari bawah harus saya sauti, harus saya respons. Saya tidak bisa diam saja, saya masih rehat. Tapi bila memang itu salah satu solusi yang bagus untuk masa depan PAN, kita harus membuat PAN reformasi kenapa tidak? Sedang saya pertimbangkan," kata Amien dalam keterangan videonya, Sabtu (14/2).
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.