DPR Minta TNI Usut Kasus Prajurit Tembak Pemulung dan Pembakaran Rumah Wartawan

16 Juli 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Anggota DPR TB Hasanuddin menyambangi Gedung KPK. Foto:  Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Anggota DPR TB Hasanuddin menyambangi Gedung KPK. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, meminta TNI mengusut kasus-kasus kriminal yang diduga melibatkan prajuritnya. Seperti penembakan pemulung di Palu, Sulawesi Tengah, hingga pembakaran rumah wartawan di Sumatera Utara yang menewaskan satu keluarga.
ADVERTISEMENT
“Untuk kasus di Palu, hukum wajib ditegakkan. Pangkoops AU harus berani mengusut sampai membawa pelaku yang bersangkutan ke pengadilan militer,” kata Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, dalam keterangan tertulis Selasa (16/7).
Kasus prajurit tembak pemulung ini terjadi di kompleks rumah dinas TNI AU di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Palu Selatan, Kamis (11/7).
Pemulung berinisial JNI (25) ditembak menggunakan senapan angin oleh oknum personel TNI AU saat kepergok masuk dengan melompat pagar ke kawasan rumah dinas tersebut.
Awalnya JNI memasuki kompleks TNI AU bersama dengan dua orang temannya untuk mencari barang bekas seperti botol dan kardus.
Di dalam kompleks, korban ditegur oleh anggota TNI AU. Mereka diminta untuk keluar. Tapi, korban tetap bersikeras masuk. Kemudian JNI pun ditembak.
ADVERTISEMENT
Saat ini, oknum TNI AU yang menembak ditahan dan tengah diproses di Lanud Hasanuddin. Sementara JNI mengalami luka di pinggang dan tengah dirawat di rumah sakit.
TB Hasanuddin menilai peristiwa penembakan ini merupakan pelanggaran hukum yang cukup serius dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.
“Apalagi korban tidak melakukan tindakan yang membahayakan atau mengancam,” katanya.
Maka itu, ia meminta TNI memberikan tindakan tegas kepada prajuritnya agar tidak terulang kembali.
“Pelaku penembakan harus ditindak tegas. Tindakan tegas diperlukan untuk menegakkan keadilan dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan. Dan semoga korban dapat segera pulih kembali,” tutur TB Hasanuddin.
Lebih lanjut, TB Hasanuddin menyoroti kasus pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Akibat pembakaran itu, korban bersama keluarganya tewas terbakar.
Wadansat Penyidikan Puspom TNI AD Kolonel Cpm Zulkarnain (kiri) saat diwawancarai wartawan di kawasan Puspom AD, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Sebelum dibunuh, Sempurna tengah mengorek informasi mengenai praktik judi online yang melibatkan oknum TNI.
Bukti-bukti ini disampaikan oleh anak korban ke Puspom TNI AD. TB Hasanuddin pun meminta POM TNI AD untuk mengusut pelaporan itu secara tuntas.
“Walaupun baru indikasi, kan sudah dilaporkan ke POM TNI, maka POM TNI kami minta untuk aktif melakukan investigasi penyelidikan dan penyidikan,” kata purnawirawan jenderal bintang tiga TNI AD itu.
“Kalau terbukti ada anggota TNI yang melakukan kejahatan tersebut, maka segera adili di pengadilan secara terbuka,” lanjutnya.