DPRD DKI: Konstruksi LRT Pulo Gadung Telan Rp 5 Triliun APBD

22 Januari 2018 14:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konstruksi beton proyek LRT di Pulo Gadung roboh  (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konstruksi beton proyek LRT di Pulo Gadung roboh (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Konstruksi Beton pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur roboh Senin (22/1) pukul 02.00 WIB. Penyebab dari kecelakaan belum diketahui, namun DPRD DKI Jakarta meminta seluruh pihak terkait untuk segera melakukan investigasi.
ADVERTISEMENT
"Ini dana uang rakyat, APBD, maka cepat dilakukan investigasi dan harus dipertanggungjawabkan. Proyek ini sangat penting, kan Jakarta mau kedatangan tamu untuk Asian Games 2018 dan ini sarana transport untuk official dari berbagai negara," ucap Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuzriah Dzunin di lokasi, Senin (22/1).
Ketua Komisi B DPRD DKI, Yuzriah  (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi B DPRD DKI, Yuzriah (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Menurutnya investigasi harus segera dilakukan karena konstruksi LRT Pulo Gadung tersebut telah menelan anggaran triliunan rupiah.
"Ada 7 koridor yang akan dibangun, ini koridor pertama sepanjang 5,8 km, menelan biaya hampir Rp 5 triliun dan itu uang rakyat," tegas Yuzriah.
Pembangunan LRT dan MRT sendiri merupakan program terintegrasi untuk menyediakan transportasi publik yang murah bagi warga DKI.
Sementara itu Humas PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Harto Pratama mengungkapkan, LRT ini akan dibangun dengan jalur mulai dari Velodrome Rawamangun hingga Depo Kelapa Gading. Dia juga berharap proyek kembali dimulai dan selesai sesuai target.
ADVERTISEMENT
"Ini nanti akan menyediakan rute dari Velodrome Rawamangun sampai Depo Kelapa Gading. Dan yang roboh ini tadi tahapan terakhir, saya juga enggak tahu kenapa bisa roboh," kata Harto.