DPRD DKI Minta Revitalisasi Monas Tak Hilangkan Sejarah dan Tebang Pohon

12 Februari 2020 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi D DPRD DKI Jakarta menggelar rapat membahas revitalisasi Monas bersama Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) serta arsitek pemenang sayembara.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat itu, Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmuda, meminta agar baik arsitek dan kontraktor jangan sampai menghilangkan unsur sejarah Monas.
"Pesan dari kami, Monas tidak boleh meninggalkan sejarah sebelum nanti DED-nya dijalanin, kita minta untuk paparan dulu sampai sejauh mana, karena Monas ini kan sejarah betul yang dibangun oleh proklamator yang memang tidak boleh diubah," kata Ida di ruang rapat DPRD DKI, Jakarta, Rabu (12/2).
Rapat komisi D DPRD DKI dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan serta desainer revitalisasi Monas, Jakarta, Rabu (12/2). Foto: Efira Tamara/kumparan
Ida menegaskan, bagi siapa saja yang menghilangkan unsur sejarah Monas maka harus disanksi. Namun, ia tak merincikan sanksi apa yang bakal diberikan.
"Mereka kena sanksi dong mereka enggak boleh meninggalkan sejarah dong. Iya di dalam Monas. Kan itu ada alur cerita nah itu yang kita minta tidak diubah sama sekali," terangnya.
DPRD DKI Jakarta bersama Sekda dan Dinas terkait meninjau lokasi proyek revitalisi Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (28/1). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Menurutnya, Monas boleh saja diperbarui dari segi ornamen, tapi jangan sampai menghilangkan sentuhan sejarah di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Sejarah ini tidak boleh diubah oleh kita. Kalau mau diperbaiki biar orang tidak bosan misalkan ditambah lampu dan sebagainya boleh-boleh saja, tapi memutus sejarah itu tidak boleh," kata dia.
Lokasi revitalisasi Monas, Jakarta Pusat. Foto: Ricky Febrian/kumparan
Selain itu, Ida meminta agar Dinas CKTRP tak lagi menebang pohon di Monas. Sebab, pohon yang ditanam di Monas juga dianggap memiliki sejarah karena ditanami Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
"Kalian belum pada lahir loh itu pohon. Ibu Mega itu nanam pohon di sana tahun 70. Bayangkan. Kalian kan belum lahir 50 tahun lalu. Nah itu sudah ditanam di sana untuk penghijauan, penyerapan air," ujarnya.
Desain Revitalisasi kawasan Monas. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
Revitalisasi Monas sempat menuai kritik karena ada tindakan penebangan pohon di lokasi tersebut. Revitalisasi pun sempat berhenti sementara tapi akhirnya kembali dilanjutkan setelah mendapat rekomendasi Mensesneg.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, kontraktor yang mengerjakan proyek revitalisasi Monas ini yakni PT Bahana Prima Nusantara. Targetnya proyek ini akan diselesaikan pada 15 Februari.