DPRD Solo Ungkap Makna Keris Sengkelat yang Diberikan ke Gibran

17 Juli 2024 20:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo secara simbolis memberikan kenang-kenangan keris pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka setelah pengajuan mundur diterima DPRD Solo, Rabu (17/7/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo secara simbolis memberikan kenang-kenangan keris pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka setelah pengajuan mundur diterima DPRD Solo, Rabu (17/7/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo memberikan kenang-kenangan berupa keris untuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (17/7). Keris itu diberikan usai Gibran resmi mengajukan pengunduran diri sebagai Wali Kota Solo di DPRD Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan terkait dapur atau nama keris yang diberikan ke Gibran adalah Sengkelat. Keris tersebut mempunyai luk (garis kelok) 13, ada rigid kembang kacang, ada lambe gajah.
“Itu adalah keris jenis Sengkelat. Makna Sengkelat adalah, sengkel atine (marah hatinya), siapa yang sengkel atine? rakyat. Kalau kebijakan pemimpin presiden dan wakil presiden wali kota, termasuk anggota DPRD tidak berpihak pada rakyat, akan sakit hatinya (marah)” kata Sugeng, Rabu (17/7).
Ia mengatakan Keris Sengkelat sebagai nasihat untuk Gibran yang akan menjabat wapres.
“Keris Sengkelat sebagai nasihat bagi panjenengan (Gibran). Kalau buat kebijakan harus berpihaklah pada rakyat, agar tidak sengkelat. Agar rakyat tidak sengkel atine (marah hatinya)" katanya.
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto. Foto: kumparan
Politisi PKS ini menjelaskan untuk pamor (corak) keris ini adalah blarak sineret (mirip daun kelapa yang ditarik). Filosofinya bahwa blarak itu bagian dari pohon kelapa yang mana pohon kelapa itu semua bagiannya memberikan manfaat.
ADVERTISEMENT
"Jadi pesan kami juga pada Mas Wali (Gibran) sebagai wapres optimalkan sebanyak mungkin memunculkan kemaslahatan, pemanfaatan bagi rakyat Indonesia. Apalagi Solo. Jadi dari pamornya blarak sineret (pemanfaatan), dari sisi jenis kerisnya adalah sengkelat. Itu pesannya buat kebijakan yang tidak membuat marah hatinya rakyat,” papar dia.
Dia menambahkan Keris Sengkelat tersebut dibeli dari pengrajin keris Solo. Namun, untuk harga keris, ia tidak mengetahuinya.
“Pesannya Keris Sengkelat dari perajin Solo, kita memang carikan filosofi pas buat Mas Wali (Gibran). Soal harga tidak tahu,” pungkasnya.