Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
DPW NasDem Aceh Tak Bakal Lapor Polisi soal Insiden Pelemparan Telur Busuk
5 Desember 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
DPW Partai NasDem Aceh memastikan tidak akan mempermasalahkan insiden yang terjadi saat kedatangan Anies Baswedan. Termasuk pelemparan telur busuk.
ADVERTISEMENT
DPW NasDem tidak akan melaporkan insiden itu kepada kepolisian.
Ketua DPW NasDem Aceh, Taufiqulhadi, mengatakan peristiwa pelemparan telur busuk yang diduga dilakukan oknum tidak bertanggung jawab itu disikapi mereka dengan biasa saja.
“DPW NasDem Aceh tidak membuat laporan polisi, untuk apa dibuat karena acaranya toh sudah sukses. Dari beberapa rentetan kasus ini, kami menyikapinya dengan biasa,” kata Taufiq saat dikonfirmasi kumparan, Senin (5/12).
Taufiqulhadi menuturkan, tidak dilaporkannya kejadian itu karena kepolisian sudah memberikan perhatian penuh dan membantu mereka selama acara berlangsung.
“Seakan-akan polisi tidak memberikan perhatian, kami menganggap polisi sangat membantu. Jadi tidak dipersoalkan lagi masalah itu (pelemparan telur),” tutur dia.
Taufiqulhadi mengungkapkan, pelemparan telur di kantor NasDem adalah upaya 'sabotase' yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab saat kehadiran Anies.
ADVERTISEMENT
“Menghalang-halangi mulai dari pencabutan izin, memasang spanduk menolak Anies, dan terakhir pelemparan telur,” ucapnya.
Meski begitu, Taufiqulhadi meyakini kejadian tersebut bukan dilakukan oleh masyarakat Aceh.
“Masyarakat Aceh saya yakin 100 persen mendukung Anies Baswedan,” kata dia.
Anies Baswedan berkunjung ke Aceh pada Jumat (2/12) hingga Sabtu (3/12). Kunjungannya tidak berjalan dengan mulus. Beberapa peristiwa mewarnai kehadirannya di Serambi Makkah.
Mulai dari pencabutan izin lokasi di Taman Ratu Safiatuddin hingga pelemparan telur di kantor NasDem dan area lokasi panggung silaturahmi akbar Anies bersama masyarakat Aceh yang berlangsung di lapangan sepak bola Desa Pango, Banda Aceh.