dr Djoko Riadi Bicara Konflik IDI vs Terawan: Jadi Dokter Jangan Ingin Kaya

15 April 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lambang IDI. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Lambang IDI. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
ADVERTISEMENT
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) merekomendasikan pemecatan eks Menteri Kesehatan itu dalam Muktamar XXXI ID dari anggota PB IDI. Hal ini terkait metode pengobatan ‘cuci otak’ untuk penderita stroke.
ADVERTISEMENT
Dalam praktik yang dilakukan, Terawan menerapkan tarif yang tinggi kepada pasien-pasiennya pada tindakan yang belum ada Evidence Based Medicine.
Terkait hal itu, Dokter Senior Ahli Saraf Brigjen TNI (Purn) dr. Djoko Riadi, Sp.BS (K) menyinggung sebagai seorang dokter tidak bisa berorientasi kepada uang atau kekayaan.
Sebab dokter merupakan seorang ilmuwan yang membantu kesehatan atau pengobatan, bukan seorang pengusaha.
"Kalau seorang jadi dokter jangan ingin jadi kaya, salah, jadilah pengusaha. Begitu juga bila anda ingin menjadi penguasa atau pejabat tinggi jangan jadi dokter," ungkap Djoko Riadi dalam acara Mengupas Fakta di Balik Polemik IDI vs dr. Terawan di Youtube KlikDokter, Kamis (14/4).
Dia menuturkan menjadi seorang dokter harus menanamkan jiwa mengabdi kepada masyarakat, memberikan pelayanan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dokter adalah ilmuwan yang pengabdi, ilmu yang pelayanan terhadap pasien-pasien, ingat itu," jelas dia.
Djoko mengungkapkan selama dirinya menjalani profesi dokter sampai sekarang selalu berkecukupan.
"Saya tahun ini sudah lebih dari 46 tahun berpraktik sebagai dokter. Saya bersyukur saya tidak pernah merasa kekurangan dalam hidup saya sebagai dokter," ucapnya.
***
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.