dr Reisa: Pemutakhiran Keputusan Menkes Sesuai Arahan Jokowi Kuatkan 3T Corona

15 Juli 2020 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
dr Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
dr Reisa Broto Asmoro kembali mengumumkan Keputusan Menteri Kesehatan HK/01/07/MENKES/413/2020. Kepmenkes Revisi V ini merupakan pemutakhiran yang dilakukan Menkes Terawan Agus Putranto untuk pedoman pencegahan dan pengendalian corona.
ADVERTISEMENT
"Pemutakhiran panduan Kemenkes ini semakin menguatkan arahan presiden untuk konsentrasi melakukan 3T: Testing, Tracing, dan Treatment," ujar dr Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (15/7).
Reisa menuturkan, situasi pandemi COVID-19 di dunia selalu berubah dari waktu ke waktu, termasuk perkembangan penelitian tentang bentuk virus, cara penularan, dan cara mencegah corona dengan efektif. Sesuai pengembangan itulah, pemerintah menerbitkan Kepmenkes baru per 13 juli.
dr. Reisa Broto Asmoro Foto: Dok. Gugus Tugas
"Beberapa perubahan yang terjadi seperti tata laksana PCR test difokuskan untuk menjaring kasus baru untuk mencegah COVID-19," kata Reisa.
"Indonesia akan terus menggunakan terminologi baku di dunia, kasus corona akan disebut suspek, probable dan konfirmasi (mengubah istilah ODP, PDP, dan positif)," sambungnya.
Slogan 3T yang dimaksud Reisa akan difokuskan ke sejumlah daerah yang memiliki tingkat penularan corona cukup tinggi dan fluktuafif.
ADVERTISEMENT
"Khususnya Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Papua," kata Reisa.
Untuk memaksimalkan tes masif dan pelacakan agresif, Gugus Tugas COVID-19 menambah laboratorium pengujian spesimen hingga petugas lab. Ini dilakukan agar tercapainya ambisi 30 ribu tes yang ditargetkan Jokowi.
"Bukan saja tambah lab penguji, namun memastikan piranti lunak dan SDM sama siapnya, jadi hardware atau mesin, ditambah software teknologinya, ditambah brainware tenaga ahlinya," tutur Reisa.
"Ingat, 3T akan menjadi kunci kita utuk menurunkan kasus positif dan menurunkan fatalitas," kata anggota tim komunikasi Gugus Tugas ini.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona