dr Sriyanto Dorong Donor Plasma Darah Diwajibkan bagi Penyintas COVID-19

13 Desember 2020 10:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Sriyanto, penyintas COVID-19. Foto: Dok. dr Sriyanto
zoom-in-whitePerbesar
dr Sriyanto, penyintas COVID-19. Foto: Dok. dr Sriyanto
ADVERTISEMENT
dr Sriyanto, dokter bedah asal Wonogiri, merasakan betul manfaat dari plasma darah. Ketika ia begitu menderita karena COVID-19, plasma darahlah yang menjadi salah satu penolong utamanya sembuh.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari pengalamannya, dr Sriyanto ingin semua pasien COVID-19 yang masih dirawat merasakan manfaat plasma darah. Oleh karena itu stok darah penyintas COVID-19 harus berlimpah.
"Dari pemerintah pusat biasanya lebih efektif dibandingkan kaya saya ini, saya bujuk pasien agar mau donor plasma ini sedikit ya, coba kalau itu dari atas," kata dr Sriyanto kepada kumparan, Minggu (13/12).
Ia menyarankan pemerintah agar menjadikan donor plasma sebagai kewajiban pasien COVID-19. Dengan begitu, pihak rumah sakit pun bisa lebih punya pegangan ketika meminta ke pasien.
"Kalau sudah menjadi protokol yang kedua itu rumah sakit hari ketiga atau hari keempat keluarga pasiennya ini akan diminta surat pernyataan. Nanti kalau sembuh mau donor atau tidak karena untuk menolong sesama," ungkapnya.
dr Sriyanto, penyintas COVID-19. Foto: Dok. dr Sriyanto
Namun ia menyebut terapi plasma ini untuk pasien gejala sedang sebelum masuk ke gejala berat. Jadi, donor plasma bisa diberikan lebih awal, jangan sampai pasien masuk ke ICU.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau sudah masuk ICU bisa tidak efektif. Jadi harus lebih awal," tutupnya.
dr Sriyanto menjadi salah satu pasien yang merasakan efek baik dari plasma darah. Ketika hari ke-6 dirawat di RSUD Moewardi Solo, ia sempat merasakan kondisi sangat drop, sampai tidak bisa menelan.
Namun setelah diberikan dua kantong plasma darah, kondisi kesehatannya jauh lebih baik.Bahkan langsung sembuh.
Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO