Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"DBD sangat mematikan, sudah 100 lebih yang meninggal seluruh Indonesia," kata Terawan usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau penyemprotan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Terawan mengatakan, tiga provinsi teratas dengan jumlah kematian tertinggi akibat DBD berada di NTT, Jawa Barat, dan Lampung.
"Ini jangan dilupakan karena penyakit yang lain. Ini justru menjadi tanpa mengesampingkan penyakit yang ada, yang sekarang menjadi pandemi, namun ini tidak boleh diabaikan, karena ini juga menyangkut anak-anak kita, yang kena juga anak-anak, balita, dewasa, muda," ucap Terawan.
"Otomatis kita mesti sama-sama berjuang supaya wabah DBD ini juga bisa selesai kemudian konsentrasi lagi tetep konsentrasi ke pandemi corona. Jadi menurut saya kita jangan habis di satu sisi energinya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu menuturkan, saat ini jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat DBD sudah mulai menurun. Selain itu, Kemenkes dan instansi lain terus melakukan pencegahan agar wabah demam berdarah tidak terus meluas.
"Insiden penyakit DBD sudah mulai menurun. Dan saya mendapat laporan tadi malam, namun kita masih tunggu sampai Minggu. Tadi malam sudah oke, Minggu sudah mulai bangsal-bangsal mulai berkurang jumlah pasiennya dan ini akan kita lakukan di semua daerah mengenai juga pemberantasan sarang nyamuk," tutupnya.