Drone Emprit: Billboard Puan Disinyalir untuk Geser Popularitas Ganjar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, Drone Emprit monitoring terhadap segala percakapan pemasangan baliho Puan di platform online berdasarkan big data.
Hasil analisa periode 7 Juli hingga 7 Agustus 2021, popularitas Puan melonjak tajam sejak pemasangan baliho tersebut. Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, lewat akun Twitternya, menilai pemasangan baliho Puan bertujuan untuk mengejar popularitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Baliho Puan yang bertebaran sejak beberapa minggu terakhir disinyalir untuk menggeser atau mengimbangi popularitas @ganjarpranowo," tulis Fahmi, dikutip Senin (9/8).
Dari data yang ditunjukkan Fahmi, terlihat semula tren Puan selalu berada di bawah 2.500 mention, hanya sesekali menembus jumlah tersebut. Sementara Ganjar konsisten berada di atas 2.500 mention, bahkan beberapa kali menembus angka 7.500 mention.
ADVERTISEMENT
Puan hampir menyamai tren Ganjar pada awal Agustus. Sejak itu tren Puan naik dan konsisten di atas 2.500 mention.
Meski begitu, menurut Fahmi tren Puan yang naik dalam satu bulan tersebut masih banyak sentimen negatif. Maksudnya pembicaraan soal Puan lebih banyak yang menyindir.
"Tren dalam 1 bulan terakhir: popularitas Puan meningkat meski banyak sentimen negatif (sindiran); hampir mengejar tren Ganjar," tulis Fahmi.
Data Drone Emprit juga membandingkan tren Puan dengan dua tokoh lainnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hasilnya tren Puan Masih berada jauh di bawah Anies, namun setara dengan Ridwan Kamil.
Sementara bila di lihat dari share of voice dari keempat tokoh tersebut, Puan menempati urutan keempat dengan 12 persen. Sementara Anies berada di urutan pertama dengan 49 persen, disusul Ganjar dengan 27 persen dan Ridwan Kamil dengan 13 persen.
ADVERTISEMENT
"Anies paling banyak diserang di medsos, popularitasnya selalu tertinggi. Puan juga makin populer, lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen," tulis Fahmi.
Popularitas, menurut Fahmi ialah gabungan dari percakapan bernada positif, negatif dan netral. Maka itu bagi seorang tokoh menjadi populer saja tidak cukup.
"Populer saja tidak cukup, apalagi populer karena hal yang negatif dan tidak ada positifnya. Harus ada bukti kerja dan prestasi yang bisa digunakan untuk menaikkan tren positif," tulis Fahmi.