Dua Ahli di Tes Capim KPK: Luhut Pangaribuan dan Meuthia Ganie Rochman

26 Agustus 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut M Pangaribuan (Pakar Hukum Pidana) saat menghadiri Diskusi  “Menyoal Proses Pemilihan Pimpinan KPK dan Menakar Masa Depan Pemberantasan Korupsi”, Selasa (30/7). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Luhut M Pangaribuan (Pakar Hukum Pidana) saat menghadiri Diskusi “Menyoal Proses Pemilihan Pimpinan KPK dan Menakar Masa Depan Pemberantasan Korupsi”, Selasa (30/7). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK akan melibatkan dua orang ahli dalam tes wawancara dan uji publik pada 27-29 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Pansel pun membuka dua identitas keduanya yakni Luhut Pangaribuan dan Meuthia Ganie Rochman.
"Dua ahli Meuthia Ganie Rochman sama Luhut Pangaribuan," kata anggota Pansel Capim KPK, Al Araf, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (26/8).
Al Araf menjelaskan, Meuthia dipilih oleh Pansel karena dikenal sebagai sosiolog antikorupsi dari Universitas Indonesia (UI).
Meuthia Ganie Rochman. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sementara Luhut dipilih karena rekam jejaknya di samping sebagai advokat, juga dikenal sebagai pakar hukum pidana.
"Bu Meuthia kan sosiologi antikorupsi ya, concern dalam isu korupsi dan 4 tahun lalu juga ikut (Pansel). Pak Luhut pakar hukum pidana, semua orang tahu sehingga dia memiliki kompetensi," ungkapnya.
Al Araf menyebut, kedua pakar itu akan ikut bertanya bersama sembilan anggota Pansel dalam proses wawancara dan uji publik. Setiap capim diberikan waktu 75 menit dalam setiap sesinya.
ANggota Pansel Al Araf saat Konferensi Pers di Kementrian Sekertatiat Negara, Jakarta, Selasa (11/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Uji publik itu akan dilakukan secara terbuka. Masyarakat bisa ikut menonton secara langsung atau melalui media.
ADVERTISEMENT
"Bisa langsung, bisa live, namanya juga uji publik. Keterlibatan masyarakat memberikan pertanyaan tergantung pakar," katanya.
Adapun hasil tes wawancara dan uji publik akan diakumulasikan penilaiannya dengan tes kesehatan yang dilakukan Snein (26/8) ini. Pansel rencananya mengumumkan hasilnya pada Jumat (30/8) atau paling lambat Senin (2/9).
"Kita berharap Jumat sudah bisa diumumin," pungkasnya.