Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Warga mengungsi saat banjir yang disebabkan oleh melintasnya Badai Laura di Azua, Republik Dominika. Foto: Ricardo Rojas/Reuters](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1598239437/pxlcrakvvaxxwyyrnid8.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun mengeluarkan status darurat bencana di beberapa wilayah.
Dahsyatnya kedua badai itu memaksa ribuan orang yang tinggal di garis pantai di Negara Bagian Louisiana, Amerika Serikat , dan Kuba mengungsi. Sementara itu, jalanan ibu kota Haiti, Port-au-Prince, terendam banjir.
Badai Marco diketahui memiliki kekuatan angin maksimal mencapai 120 kilometer per jam. Diprediksi Badai Marco akan tiba di Louisiana pada Senin (24/8) waktu setempat.
Sedangkan Badai Laura sudah menghantam Republik Dominika dan Haiti pada Minggu (23/8). Akibatnya, 10 orang dilaporkan tewas.
Badai Laura diperkirakan akan mencapai tingkat badai kategori 3 yang berkekuatan angin maksimal 178 kilometer per jam.
Diperkirakan badai itu akan tiba di Kuba pada Senin (24/8). Setelah Kuba badai bergerak Texas dan Louisiana pada Kamis (27/8).
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah besarnya kerusakan dan jatuhnya korban luka dan jiwa, Presiden Trump bergerak cepat. Dia memberlakukan darurat bencana pada di Louisiana dan Puerto Rico pada Minggu (23/8).
Gubernur Louisiana John Bel Edwards sudah memerintahkan agar seluruh warganya yang tinggal di garis pantai segera mengungsi. Jika tidak mereka bakal berhadapan dengan dua badai besar pada pekan ini.
Badan Federal Manajemen Bencana Amerika Serikat, sejak Minggu (23/8) sudah mengirimkan tim Texas dan Louisiana untuk mengantisipasi badai berturut-turut tersebut.