Dua Gelandangan Tak Bisa Berlindung dari Hagibis Picu Kemarahan Jepang

15 Oktober 2019 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban topan Hagibis yang berhasil dievakuasi di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
zoom-in-whitePerbesar
Korban topan Hagibis yang berhasil dievakuasi di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
ADVERTISEMENT
Petugas tempat perlindungan warga dari topan Hagibis di Jepang menolak dua gelandangan yang mencoba masuk. Tindakan tersebut menuai kemarahan masyarakat, memicu komentar dari Perdana Menteri Shinzo Abe.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (12/10) lalu di sebuah sekolah yang dijadikan tempat perlindungan di distrik Taito di Tokyo. Petugas penampungan menolak kehadiran dua gelandangan karena mereka tidak tinggal di sekitaran wilayah penampungan.
Petugas tempat perlindungan itu beralasan, aula sekolah hanya untuk menampung warga sekitar.
Polisi mengecek sebuah mobil yang terkena topan Hagibis di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Seorang gelandangan yang ditolak kehadirannya mengatakan, ia menuju tempat penampungan di Taito karena keadaan yang semakin buruk.
"Angin semakin kencang dan hujan terus turun, saya ingin mereka membiarkan saya masuk," ucap pria berusia 64 tahun itu kepada surat kabar Asahi.
Dia mengatakan, saat sampai ke tempat perlindungan itu dirinya disuruh menulis alamat dan nama lengkap. Ketika memberi tahu bahwa dirinya tinggal di Hokkaido, petugas langsung menolak kehadirannya.
Potret udara Sungai Chikuma setelah Topan Hagibis melanda kota Nagano, Jepang Foto: STR/AFP/Jiji Press
Pria tersebut akhirnya menghabiskan malam di bawah payung plastik di halaman gedung.
ADVERTISEMENT
Asahi menulis, seorang gelandangan lainnya juga ditolak tanpa alasan di tempat perlindungan tersebut pada malam di hari yang sama.
Kejadian itu menuai kecaman warganet Jepang. Mayoritas warganet menyebut, petugas di tempat itu sudah melanggar HAM.
"Ini negara yang akan menyelenggarakan Olimpiade di Tokyo, warga dari berbagai belahan dunia akan melihat tindakan ini dan ini adalah negara buruk," ucap akun @G_takatoshi.
Kota Shizuoka banjir saat topan hagibis melanda negara Jepang. Foto: AP Photo
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menegaskan tempat perlindungan harus menerima semua warga untuk selamat dari Hagibis. "Pusat penampungan wajib memberikan perlindungan bagi semua orang yang dievakuasi," kata Abe.
"Kami akan periksa beberapa fakta dan akan mengambil tindakan yang sesuai," sambung dia.
Hingga Senin (15/10) korban jiwa topan Hagibis mencapai 70 orang. Hagibis merupakan badai paling besar dalam enam dakede terakhir di Jepang.
ADVERTISEMENT