Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dua Kakak-Beradik Pemukim Ilegal Israel Tewas Ditembak di Tepi Barat
7 April 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dua pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, tewas akibat serangan kelompok bersenjata.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina, imbas kekerasan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa beberapa hari sebelumnya.
Dikutip dari Al Jazeera, dalam keterangannya Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) mengkonfirmasi kabar itu pada Jumat (7/4).
Pihaknya melaporkan, serangan oleh kelompok bersenjata terbaru ini menargetkan sebuah mobil tak jauh dari permukiman ilegal Israel di Hamra, bagian utara Jericho, Tepi Barat.
“Sebuah serangan penembakan dilakukan terhadap sebuah kendaraan di Persimpangan Hamra. Tentara IDF [tentara Israel] sedang melakukan pencarian di daerah tersebut,” demikian keterangan IDF.
Lebih lanjut, layanan medis darurat Israel, Magen David Adom, mengatakan korban tewas yaitu dua perempuan muda berusia 20-an. Sementara satu orang lainnya wanita berusia 40-an mengalami cedera serius.
ADVERTISEMENT
Magen David Adam menambahkan, pihaknya menemukan ketiga wanita itu dalam kondisi tak sadarkan diri dan langsung menarik mereka keluar dari dalam mobil.
Mereka tampaknya tewas lantaran mobil yang mereka kendarai menabrak, usai ditembak oleh kelompok bersenjata dari mobil lain di dekatnya.
Menurut laporan media Israel, korban serangan itu adalah satu keluarga — korban tewas merupakan kakak-beradik dari permukiman Efrat, sementara wanita yang cedera adalah ibu mereka.
Adapun serangan terbaru di Tepi Barat berlangsung hanya beberapa jam, setelah militer Israel menembakkan serangan rudal balasan ke arah Lebanon dan Jalur Gaza.
Hingga berita ini dirilis, belum diketahui siapa kelompok bersenjata yang bertanggung jawab.
Namun, insiden ini secara langsung menambah tingkat kewaspadaan penduduk Israel — khususnya yang tinggal di permukiman ilegal, atas serangan baru yang kemungkinan dapat terjadi dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, komisaris polisi setempat Kobi Shabtai mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyerukan agar seluruh warga Israel dengan lisensi kepemilikan senjata api, untuk membawa senjata mereka ketika berpergian.
Kasus ini lantas memperpanjang insiden kekerasan yang terjadi di Tepi Berat selama beberapa bulan terakhir. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, awal tahun 2023 menjadi paling mematikan bagi rakyatnya dalam kurun waktu dua dekade terakhir.
Menurut laporan mereka, hampir 90 orang Palestina telah terbunuh oleh pasukan keamanan Israel sejak awal 2023. Sebaliknya — dalam kurun waktu yang sama, 16 orang di sisi Israel telah terbunuh dalam serangan Palestina.