Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Dua Kelas di SDN Dekat Istana Bogor Ambruk Akibat Bangunan Sudah Tak Layak
17 September 2021 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
PerbesarADVERTISEMENT
Dua bangunan kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Otista yang berlokasi di Kecamatan Bogor Timur tepatnya di samping Kebun Raya Bogor dan Istana Kepresidenan Bogor ambruk.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena para siswa sedang melakukan pembelajaran daring.
Plt Kepala Sekolah SDN Otista Siti Meisyafah mengatakan, peristiwa ambruknya dua ruangan kelas itu terjadi pada pukul 11.48, Kamis, (16/9).
“Lagi ada di ruangan, tiba-tiba ketika pukul 11.48 itu ada suara gemuruh ketika kami lihat memang ada ruangan kelas yang roboh,” tuturnya kepada kumparan.
Siti mengatakan, sebelum roboh, pihaknya sudah berkoordinasi untuk mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kota Bogor. Sebab, pihak sekolah telah memeriksa bahwa atap bangunan kelas tersebut sudah rapuh.
“Kondisinya sudah lapuk, ada ruangan yang tidak layak digunakan lagi. Sebelumnya memang kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Seksi Dinas Pak Lufi," imbuhnya.
Laporan juga sudah dilakukan sebelum dirinya menjadi Plt kepala sekolah, namun belum ada tanggapan dari Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terjun ke lokasi dan merapikan dan membersihkan puing-puing di kelas yang roboh, sebelumnya tampak porak poranda akibat peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi ikut meninjau kerusakan tersebut. Dia mengatakan pihaknya langsung melakukan perbaikan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kepala sekolah melaporkan kejadian seperti apa. Saya melaporkan secara berjenjang ke Wali Kota Bogor, kemudian berkoordinasi dengan TAPD Sekda Kota Bogor, untuk ditindaklanjuti," katanya.
Menurut Hanafi, renovasi untuk SDN Otista sudah dianggarkan untuk tahun 2022. Anggaran tersebut berdasarkan survei hanya untuk perbaikan atap.
"Dengan kejadian ini kami berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), supaya mereka menilai, kira-kira berapa nilai yang wajar apakah renovasi atau seperti apa," kata Hanafi.
==