Dua Kubu Berbeda Unjuk Rasa di Depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol Ditutup

19 Februari 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (19/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (19/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah masyarakat mengadakan aksi unjuk rasa di depan kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, pada Senin (19/2). Dua ruas jalan Imam Bonjol ditutup sehingga terjadi pengalihan arus lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, kedua ruas jalan Imam Bonjol ditutup sejak pukul 14.00 WIB. Kedua ruas jalan ditutup dengan barrier dan penjagaan dari aparat kepolisian.
Massa aksi yang berunjuk rasa itu mendesak agar KPU bertindak jujur dan adil dalam Pemilu 2024. Mereka menilai berbagai dugaan kecurangan yang terjadi karena kegagalan KPU dalam menyelenggarakan kontestasi lima tahunan itu.
Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (19/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Massa aksi juga menuntut Ketua KPU, Hasyim Asyari, agar turun dari jabatannya. Hasyim dituding sebagai antek dari istana yang memuluskan pasangan 02 Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden.
“Republik ini sudah ditunggangi, Ketua KPU Hasyim Asyari mundur,” kata orator di atas mobil komando, Senin (19/2).
Massa aksi turut membawa spanduk yang bertuliskan kritik terhadap KPU. Pantauan di lokasi, ada juga massa aksi yang membawa bendera kuning.
Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (19/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Lawan pencolong demokrasi,” ujar massa aksi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga menyoal terkait sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan KPU untuk rekapitulasi perolehan suara di Pemilu 2024. Mereka menilai telah terjadi kecurangan berupa pengalihan suara dari paslon 01 maupun 03 ke paslon nomor 02.
Aliansi masyarakat dan mahasiswa unjuk rasa yang mendukung KPU di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (19/2/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Sementara itu, dari arah Bundaran HI ke Jalan Imam Bonjol, turut terjadi penyampaian pendapat dari massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Jaga Indonesia. Mereka mendukung KPU agar melanjutkan proses Pemilu yang sedang berlangsung tanpa intimidasi.
“Kami memilih untuk berkomitmen bahwa akhir-akhir ini ada penggiringan opini untuk menolak atau tidak mempercayai KPU dalam hal perhitungan suara yang sedang berlangsung,” ujar salah satu massa aksi di atas mobil komando.
Aliansi masyarakat dan mahasiswa unjuk rasa yang mendukung KPU di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (19/2/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Selain unjuk rasa di KPU, hari ini juga terjadi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, jalan M.H Thamrin, Jakarta.
ADVERTISEMENT