Dua Putri Papua Pertama yang Jadi Pilot di Garuda dan Citilink

31 Juli 2019 10:58 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vanda Konsano. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Vanda Konsano. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dua mahasiswi asal Papua Barat berhasil mencetak sejarah. Vanda Korisano dan Martha Itaar menjadi pilot pertama di dua maskapai top Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keduanya merupakan penerima beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Pemerintah Provinsi Papua yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru, sejak 2014. Ada sekitar 150 pelajar dari Papua yang mendapat beasiswa tersebut.
"Vanda diterima sebagai pilot di Garuda Indonesia, sedangkan Martha diterima di Citilink," ujar Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).
Martha Itaar. Foto: Dok. Istimewa
Tantowi menambahkan, dalam setiap pertemuan dengan para pelajar dan mahasiswa Indonesia, termasuk dari Papua, ia selalu mendorong agar mereka dapat belajar dengan tekun agar berprestasi dan kelak dapat memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.
Sementara itu Gubernur Papua Lukas Enembe dalam pernyataannya di sela-sela kegiatan menghadiri acara 1st Pacific Exposition di Auckland pada 14 Juli lalu menegaskan, tugas utama pelajar dan mahasiswa Papua di luar negeri adalah belajar. Ia mengimbau agar mereka tidak terpengaruh hal negatif.
ADVERTISEMENT
"Kalian-kalian ini tidak wajib untuk pulang ke Papua setelah selesai kuliah nanti. Kalau kalian nanti mau bekerja di sini atau di Australia atau di mana saja, silakan. Nanti kita yang di Papua akan bangga jika mendengar bahwa ada orang Papua yang kerja di perusahaan-perusahaan besar," ungkap Enembe.
Keberhasilan mahasiswa asal Papua ini membuat Marveys Ayomi, pengajar dan mentor di International Pacific University (IPU) New Zealand bangga. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dubes Tantowi serta jajaran di KBRI Wellington atas upayanya dalam membantu dan memberikan perhatian kepada para mahasiswa Papua selama mereka menempuh pendidikan di Selandia Baru.
Pesawat Garuda Indonesia di landasan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Foto: REUTERS / Darren Whiteside
Selalu Melibatkan Pelajar dan Mahasiswa
KBRI dalam setiap kegiatan seperti kegiatan seminar, olahraga dan budaya selalu melibatkan pelajar dan mahasiswa Indonesia termasuk dari Papua. Pelajar dan mahasiswa banyak dilibatkan di Pacific Exposition 2019 yang dilaksanakan di Auckland tanggal 11-14 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Kedekatan anak Papua dengan KBRI Wellington khususnya Dubes RI Tantowi terlihat dari cara berkomunikasi yang dilakukan langsung kepada Dubes tanpa rasa sungkan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan rasa bangganya dapat merekrut putri Papua terbaik. Hal ini membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi pilot asalkan berprestasi dan mampu.
Menurut Ari untuk menjadi bagian dari cockpit crew Garuda Indonesia Group harus melewati standar kualifikasi yang tinggi dan proses yang panjang. Ari berharap langkah yang dibuat Vanda dan Marta dapat menjadi lokomotif penarik putra/putri Papua lainnya di Garuda Indonesia.
Vanda dan Marta yang tiba di Selandia Baru pada tahun 2014, tercatat pernah mendapatkan penghargaan sebagai penerbang terbaik sepanjang tahun untuk mahasiswa internasional (Best all round flying performance for international students). Mereka mendapatkan sertifikasi berupa; Private Pilot License, Commercial Pilot License dan Multi Engine Instrument Rating.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus dari Selandia Baru pada awal Januari 2018, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Penerbangan Ganesha, Jakarta. Di sini, mereka mendapatkan sertifikasi Indonesian DGCA Pilot License. Pada bulan Juni 2019, kerja keras dan perjuangan mereka akhirnya terbayarkan, mimpinya untuk menjadi pilot maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia, terpenuhi.
Ilustrasi Pesawat Citilink. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan