Dua Usulan Presiden Jokowi di KTT ASEAN Plus Three untuk Atasi Pandemi Corona

14 April 2020 18:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers melalui telekonferensi dari Istana Merdeka. Foto: BPMI Setpres/Lukas
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers melalui telekonferensi dari Istana Merdeka. Foto: BPMI Setpres/Lukas
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN dengan China, Jepang, dan Korea Selatan atau yang disebut ASEAN Plus Three (APT) secara virtual pada Selasa (14/4). Dalam KTT itu, Jokowi menyampaikan dua hal penting dalam menghadapi pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
"Dalam pertemuan tadi Pak Presiden sampaikan dua hal yang sangat penting. Tetapi sebelumnya Presiden menyampaikan setelah 21 tahun dilahirkan kerja sama APT diyakini akan kembali dapat atasi krisis yang diakibatkan COVID-19," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual kepada wartawan.
Retno mengungkapkan, hal pertama yang disampaikan Jokowi yakni pentingnya penguatan kerja negara ASEAN untuk menciptakan resiliensi penanganan pandemi COVID-19.
"Presiden mengatakan, mengingat negara plus 3 China, Jepang, Korsel, termasuk negara pertama kali mengalami COVID-19, maka pengalaman mereka sangat penting untuk dibagikan kepada negara-negara ASEAN," ungkap Retno.
Presiden Jokowi, Menlu, dan Menkes ikuti KTT ASEAN Virtual. Foto: Dok. Kemlu
Retno memaparkan, Presiden Jokowi juga menyampaikan agar para pemimpin APT dapat memberikan instruksi kepada Menkes masing-masing negara dan memperkuat koordinasi termasuk kerja sama pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
"Kemudian join production alkes dan obat, peningkatan kapasitas tenaga medis antara lain penguatan field epidemiology training network dan juga penguatan kerja sama riset untuk membuat obat-obatan juga vaksin," jelas Retno.
Jokowi juga mengusulkan kerja sama dalam Gugus Tugas Khusus untuk negara-negara APT dalam menangani pandemi COVID-19. Adanya Gugus Tugas Khusus diharapkan dapat memberikan rekomendasi secara cepat saat pandemi muncul di masa mendatang.
"Usulan Pak Presiden tak hanya pandemi saat ini kita hadapi, tetapi juga pandemi di kemudian hari. Presiden juga mengusulkan terbentuknya jejaring dan kerja sama antara industri obat negara-negara APT, tentunya termasuk perusahaan milik negara BUMN yang memproduksi obat-obatan untuk mengatasi COVID-19," ucap Retno.
Sementara mengenai usulan yang kedua, Retno mengatakan Jokowi meminta penguatan kerja sama di negara ASEAN demi meningkatkan resiliensi di bidang ekonomi. Sebab, berdasarkan pernyataan Direktur Pelaksana IMF, diprediksi dunia akan mengalami resesi terburuk sejak great depression 1930-an.
ADVERTISEMENT
"Namun demikian, Presiden mengatakan jangan lupa APT telah memliki infrastruktur kerja sama cukup kuat. Presiden mengajak agar infrastruktur yang dimiliki APT diperkuat dan dijalankan. Misalnya pemberdayaan makro economy research office kemudian Chiang Mai Initiative Multilateralisation atau CMIM, atau APT emergency rice reserve guna menjamin ketahanan pangan," tutur Retno.
Terakhir, dalam akhir sambutanya di hadapan peserta KTT ASEAN Plus Three, Retno mengatakan Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya para pemimpin untuk tetap memberikan perlindungan dalam menjamin perdagangan free flow of goods.
"Presiden RI menyampaikan harapan bahwa negara APT dapat terus memimpin agar kawasan KTA dapat terus menjadi engine global economic growth di masa mendatang," pungkasnya.
------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT