Dubes China: insiden di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung karena Gangguan Rel

21 Desember 2022 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, saat konferensi pers di kediamannya di Jakarta pada Rabu (21/12). Foto: Jemima Shalimar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, saat konferensi pers di kediamannya di Jakarta pada Rabu (21/12). Foto: Jemima Shalimar/kumparan
ADVERTISEMENT
Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, membeberkan informasi terkini mengenai kecelakaan yang terjadi di Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Desa Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (18/12). Dua pekerja China tewas.
ADVERTISEMENT
Lu menerangkan, kecelakaan ini berlangsung ketika sarana untuk pemasangan rel sedang menempuh jalan menurun. Gangguan rel kemudian terjadi secara mendadak.
Akibatnya, kereta teknis tersebut kehilangan kendali dan keluar dari jalur rel.
Saksi mata turut menuturkan bahwa kereta melaju dengan cepat hingga terlepas dari ujung rel yang sedang dipasang.
"Pada pukul sekitar 16.30 tanggal 18 Desember di KCJB satu lokasi dekat Kabupaten Bandung Barat di satu desa, saat mesin pemasangan rel lagi tempuh jalan turun besar terjadi gangguan rel secara mendadak sehingga sarana hilang kendali dan keluar dari jalur," jelas Lu melalui penerjemah saat konferensi pers di kediaman Dubes China di Jakarta pada Rabu (21/12).
Foto udara proses evakuasi bangkai kereta teknis yang mengalami kecelakaan di Campaka Mekar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (19/12/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Menurut Lu, kecelakaan ini menimpa lokomotif kerja yang membawa mesin pemasangan rel (balas), bukan rangkaian kereta cepat yang akan mengangkut penumpang saat layanan tersebut mulai beroperasi.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Lu menegaskan, peristiwa ini tidak mencerminkan kualitas konstruksi kereta cepat. Pun kecelakaan tersebut tidak berdampak pada keamanan kereta setelah proyek rampung.
Lu kemudian mengklarifikasi kabar mengenai penangguhan proyek KCJB. Berdasarkan informasi dari direktur-direktur proyek dan pemerintah RI, jadwal proyek tidak akan terdampak.
Penanggulangan kecelakaan di lapangan juga sudah hampir selesai.
Kendati demikian, insiden ini merenggut nyawa sejumlah orang. Lu menyinggung informasi simpang siur mengenai jumlah korban.
Lu menerangkan, peristiwa ini menewaskan dua pekerja teknis warga negara China, serta mencederai dua pekerja teknis yang juga merupakan warga negara China. Sebelumnya, ada laporan bahwa empat warga negara itu tewas dalam kecelakaan KCJB.
"Setelah kecelakaan itu terjadi, PT KCIC dan High-speed Railway Contractor Consortium segera menyelamatkan pasien dan melakukan penanggulangan secara darurat," ungkap Lu.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kondisi korban luka-luka telah stabil dan berdasarkan informasi yang saya dapat, seorang yang luka-luka sudah keluar rumah sakit pada esok harinya yaitu pada tanggal 19. Urusan bagi korban meninggal sedang ditangani dengan baik," sambung dia.
Lokasi kecelakaan kereta kerja di jalur kereta cepat Jakarta Bandung, Selasa (20/12/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kedubes China sedang menjalin komunikasi erat dengan pemerintah, pengurus proyek di lapangan, dan PT KCIC. Pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan hingga kini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meyakini bahwa kecelakaan diakibatkan masalah rem dan kesalahan manusia.
"Human error. Mereka [para pekerja di kereta teknis] mau mengambil dan mengantar barang sudah sore hari, saya pikir dari laporan sementara ada penurunan kecepatan, mungkin dalam masalah ini remnya," kata Luhut saat ditemui usai acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Jakarta pada Selasa (20/12).
ADVERTISEMENT
Lu menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga mereka. Dia turut menyampaikan apresiasi kepada rakyat Indonesia yang bersimpati dengan korban warga negara China. Lu meyakini, ini mencerminkan persahabatan tulus rakyat Indonesia.
"Ini adalah tragedi," tutur Lu.