Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Dubes Djauhari: Pertemuan Wapres China-Prabowo Simbol Jembatan antar Pemerintah
30 Oktober 2024 8:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangoen bicara soal kedatangan Wakil Presiden China Han Zheng saat pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Djauhari mengatakan, Han Zheng menyempatkan diri bertemu dengan Presiden ke-7 RI Jokowi dan Prabowo dalam kesempatan tersebut.
“Selama kunjungannya, Wakil Presiden Han juga bertemu dengan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Satu hari sebelum pelantikan, Wakil Presiden Han bertemu dengan Presiden Joko Widodo, melambangkan jembatan antara pemerintahan sebelumnya dengan kepemimpinan baru,” kata Djauhari di Diplomatic Reception di Four Season Hotel, Beijing, Selasa (29/10) malam.
Djauhari optimis hubungan Indonesia dan China akan terus bertumbuh kuat di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran lewat kerja sama yang menguntungkan kedua negara dalam berbagai bidang seperti investasi, infrastruktur, dan people-to-people exchange.
“Dalam pidato perdananya di depan MPR, Presiden Prabowo menekankan pentingnya persatuan dan optimisme dalam menghadapi tantangan global. Ia menegaskan keyakinan Indonesia dalam mengarungi arus global, memanfaatkan kekuatan dari sumber daya alam dan sumber manusia. Pemerintahan baru akan memprioritaskan program utama yang difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, mencapai swasembada pangan dan energi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lewat hilirisasi,” jelasnya.
Sementara dalam pentas internasional, Djauhari mengatakan Indonesia akan mempertahankan kebijakan luar negeri bebas aktif, mengembangkan netralitas dengan aktif berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan global.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu, Presiden Prabowo telah menunjuk Pak Suyono sebagai diplomat tinggi baru Indonesia bersama tiga Wakil Menteri Luar Negeri yang baru. Indonesia akan terus berkomitmen membina hubungan damai dengan semua negara berdasarkan pada rasa saling menghormati dan kepentingan bersama. Dengan menjunjung tinggi prinsip kedaulatan dan non intervensi, Indonesia akan terus mempromosikan kerja sama, multilateralisme, dan solusi damai untuk menyelesaikan perbedaan,” tuturnya.
Terakhir, Djauhari menyinggung hubungan kedua negara yang akan memasuki tahun ke-75 di tahun 2025. Selain itu, tahun 2025 juga menandakan perayaan 70 tahun Konferensi Asia Afrika yang dikenal sebagai Bandung Spirit.
“Peristiwa bersejarah ini mengusung prinsip-prinsip seperti penentuan nasib sendiri secara politik, saling menghormati kedaulatan, non-agresi, non-intervensi, dan kesetaraan. Dengan nilai-nilai ini, saya yakin bahwa pemerintah, negara, dan rakyat kita akan terus membina dan mengembangkan hubungan yang lebih dekat dan lebih strategis,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT