news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Dubes Ebrahim Rasool Pulang ke Afsel setelah Diusir dari AS, Disambut Pendukung

24 Maret 2025 14:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Dubes Afrika Selatan Ebrahim Rasool.  Foto: ANNA ZIEMINSKI/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Dubes Afrika Selatan Ebrahim Rasool. Foto: ANNA ZIEMINSKI/AFP
ADVERTISEMENT
Dubes Afrika Selatan untuk AS, Ebrahim Rasool, kembali ke negaranya pada Minggu (23/3) dan disambut ratusan pendukungnya.
ADVERTISEMENT
Ratusan orang berkumpul di Bandara Internasional Cape Town untuk menyambut Rasool dan istrinya, Rosieda, yang kembali ke Afrika Selatan setelah diusir oleh pemerintah AS.
AS menetapkan Rasool sebagai persona non grata, yang dalam bahasa Latin artinya "orang yang tidak diinginkan". Istilah ini sering digunakan dalam diplomasi untuk menyatakan bahwa seseorang tidak diterima di suatu negara.
"Pernyataan persona non grata dimaksudkan untuk mempermalukan kalian. Namun ketika kembali disambut kerumunan seperti ini dan dengan kehangatan, maka saya akan mengenakan persona non grata sebagai lambang martabat," kata Rasool saat berbicara dengan pendukungnya, dikutip dari The Guardian.
Rasool mengatakan, kepulangannya penting bagi Afrika Selatan untuk memperbaiki hubungan negara itu dengan AS setelah Presiden Donald Trump menghukum dan menuduh negara itu bersikap anti- Amerika, bahkan sebelum memutuskan untuk mengusirnya.
ADVERTISEMENT
Dubes Afrika Selatan Ebrahim Rasool. Foto: Rodger Bosch/AFP
Trump menandatangani keputusan presiden tahun lalu untuk memotong semua pendanaan ke Afrika Selatan, menuduh pemerintah Afrika Selatan mendukung Hamas dan Iran, dan menjalankan kebijakan anti-kulit putih.
"Kami tidak datang mengatakan kami anti-Amerika. Kami tidak di sini untuk meminta Anda membuang kepentingan kami dengan Amerika Serikat," ujarnya.
Donald Trump di dalam pesawat kepresidenan pada Senin (10/2/2025). Foto: Ben Curtis/Pool via Reuters
Pengusiran duta besar adalah langkah yang sangat jarang dilakukan oleh AS. Menlu AS Marco Rubio menuduh Rasool membenci AS dan Trump.
Rubio mengatakan, Rasool adalah politisi yang menghasut berdasarkan ras yang membenci AS dan Trump.
"Tidak ada lagi yang perlu didiskusikan dengannya dan karenanya dia dianggap persona non grata," kata Rubio saat itu.