Dubes RI: 99 Persen yang Hilang di Sungai Aare Ditemukan Tiga Pekan

28 Mei 2022 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Aare di Kota Bern biasa digunakan warga dan turis untuk berenang maupun bersantai di pinggir sungai. Foto: Youtube/@BernWelcome
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Aare di Kota Bern biasa digunakan warga dan turis untuk berenang maupun bersantai di pinggir sungai. Foto: Youtube/@BernWelcome
ADVERTISEMENT
Anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Sungai Aare populer karena banyak diminati oleh warga lokal hingga turis asing untuk berenang.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad mengakui, keamanan di sekitar Sungai Aare sangat baik. Meski begitu, mayoritas kasus orang hilang di Sungai Aare membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu untuk bisa ditemukan.
"Waktu kritikal itu 3 hari. Mayoritas kejadian (orang hilang di Sungai Aare), 99,99 persen ditemukan 3 minggu. Itu menurut mereka (Tim SAR), pengalaman mereka puluhan tahun," ujar Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Hadad dalam konferensi pers, Sabtu (28/5).
Konferensi pers terkait hilangnya putra Ridwan Kamil Emmeril Kahn. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
Ia juga menambahkan bahwa setiap tahun, belasan orang dilaporkan hilang di Sungai Aare.
"Kemarin kita tanya ke polisi dan SAR, setiap tahun kejadian serupa terjadi 15 sampai 20 kasus setiap tahun. Jadi kenapa cukup banyak, karena ini tempat di mana orang berenang ya. Jadi kasus ini 15 sampai 20 setahun," ujar Hadad.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, keberadaan rambu peringatan di sepanjang Sungai Aare, diakui Hadad sudah sangat memadai. Polisi yang berjaga di sekitar sungai juga sigap dalam merespons kecelakaan di sungai.
"Pemerintah lokal memberikan rambu, di mana boleh meloncat, di mana enggak boleh. Saya kira cukup jelas, pemerintah menjaga betul topografi sungai," tutupnya.