Dubes RI untuk Spanyol: Bentuk Demokrasi RI Tak Perlu Meniru Negara Lain

15 Maret 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan anggota MPR RI ke KBRI Madrid. Foto: MPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan anggota MPR RI ke KBRI Madrid. Foto: MPR RI
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Spanyol, Muhammad Najib, mengingatkan perlunya mengingat prestasi MPR RI dalam menerjemahkan sila keempat dari Pancasila.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, yang dimaksud dengan prestasi MPR RI adalah menempatkan seluruh perwakilan partai duduk sebagai Wakil Ketua tanpa meninggalkan satu fraksi pun yang ada di MPR.
Ia mengatakan, hal itu merupakan bagian dari bentuk kearifan lokal tanpa mengabaikan substansi demokrasi.
Menurut Najib, hal serupa sebetulnya juga dilakukan Presiden Jokowi usai terpilih kedua kalinya. Jokowi mengakomodasi lawannya di Pilpres 2019, masuk dalam kabinet yang dibentuknya, yakni Prabowo Subianto menjadi Menhan dan Sandiaga Uno menjadi Menparekraf.
Kunjungan anggota MPR RI ke KBRI Madrid. Foto: MPR RI
Dalam teori demokrasi, kata dia, hal ini dikenal dengan Kabinet Persatuan.
"Di Barat walaupun secara teoritis model seperti ini juga dikenal dan dipraktikan saat negara menghadapi situasi yang sulit, tetapi jarang sekali dipilih karena alasan budaya dan historis. Secara budaya masyarakat Barat sangat indifidualis dan secara historis masyarakat Barat sangat berdarah-darah dalam urusan kekuasaan," tutur Najibd di hadapan anggota MPR RI yang sedang melakukan kunjungan ke Spanyol, Senin (13/3).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, masyarakat Indonesia yang guyub dan mengutamakan kebersamaan, dalam urusan bernegara tidak memiliki pengalaman sekeras yang dialami Bangsa Eropa.
Kunjungan anggota MPR RI ke KBRI Madrid. Foto: MPR RI
"Karena itu dalam menyongsong pemilu mendatang penting untuk disadari bahwa kompetisi politik harus dilakukan secara rasional dan terukur, tidak secara habis-habisan yang bisa menimbulkan luka yang dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata politikus PAN itu.
"Kompetitor kita yang sesungguhnya berada di luar negeri, bukan di dalam negeri. Kalaupun kita bersatu, masih harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan kita dari banyak negara lain, apalagi kalau terpecah-belah," sambungnya.
Najib juga mengingatkan bahwa pemilu, baik Pileg maupun Pilpres sebagai bagian dari tahapan demokrasi yang harus dilalui, serta berlangsung secara damai dan siapa pun yang terpilih harus menerima.
ADVERTISEMENT
"Dan yang juga tidak boleh dilupakan substansi demokrasi haruslah bermuara pada kemajuan negara dan kemakmuran seluruh rakyatnya," tandasnya.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut seluruh diplomat dan staf lokal, serta wakil dari masyarakat yang tergabung dalam berbagai organisasi.