Duduk Perkara Heboh 'Vaksin Kosong' di Karawang

15 Juli 2021 8:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Serang (pakai batik) saat berdiskusi menangani kasus vaksin yang viral. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Serang (pakai batik) saat berdiskusi menangani kasus vaksin yang viral. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Jagat maya dihebohkan oleh unggahan video di akun Instagram seorang warga Karawang yang menduga seorang vaksinator di Puskesmas Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Timur, tak menyuntikkan cairan vaksin ke tubuhnya. Insiden itu terjadi pada Senin (12/7).
ADVERTISEMENT
Perekam video tersebut adalah Rima Melati (23). Rima merekam temannya yang sedang menerima vaksin bernama Tari Nurfadilah. Mereka ini merupakan karyawan di toko bangunan Mitra 10 Karawang.
Awalnya, Rima merekam video dengan tujuan dokumentasi pribadi saja. Namun, diunggah di WhatsApp Status. Tari dan staf divisi Human Resources Development (HRD) kantornya meminta video itu yang kemudian diberikan oleh Rima ke dua orang tersebut.
Rima dan Tari merupakan teman satu kantor, tapi tidak kenal dekat. Dia tak mengira ternyata videonya itu diungggah di akun Instagram Story (Instastory) Tari @tarinfdlh.
Tak diketahui unggahan di Instastory itu dibumbui kalimat apa terkait vaksin itu. Sebab, saat kumparan pada Selasa (13/7) malam mengecek akun Tari, sudah tidak ada. Yang ada hanya klarifikasi dan tulisan permintaan maaf.
ADVERTISEMENT
Namun, video itu kadung tersebar dan menjadi viral. Petugas vaksinator dianggap tidak menyuntikkan cairan vaksin ke tubuh Tari.
Bupati Serang (pakai batik) saat berdiskusi menangani kasus vaksin yang viral.. Foto: Dok. Istimewa
Keberadaan video itu membuat Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana bersama Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh dan Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliesta Ageng Wicaksana langsung mendatangi Puskesmas Wadas.

Polisi Dalami Dugaan Intimidasi

Sejak awal viral video tersebut, pembuat video dipanggil pihak Puskemsas Wadas. Warga yang tak berniat membuat video itu viral disebut-sebut diintimidasi hingga muncul permintaan maaf.
Terkait kabar itu, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pihaknya juga tengah mendalami dugaan intimidasi pada pasien.
“Iya (dugaan intimidasi) kami dalami juga,” kata Rama kepada kumparan, Rabu (14/7).
Saat ini, polisi sudah memanggil 9 orang saksi untuk diminta keterangannya. Termasuk vaksinator puskesmas yang ada dalam video itu, dan warga yang mengunggah video itu.
Maola Nurul Shinta, vaksinator di Puskesmas Wadas Karawang. Foto: Dok. Istimewa

Penjelasan Vaksinator di Karawang soal Heboh Diduga Tak Suntikkan Cairan Vaksin

Vaksinator di Puskesmas Wadas itu bernama Maola Nurul Shinta. Maola adalah perawat senior di Puskesmas Wadas.
ADVERTISEMENT
Maola membantah tidak menyuntikkan cairan vaksin ke tubuh pasiennya.
"Saya sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai SOP (standard operating procedure). Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin," kata Maola di Puskesmas Wadas.
Maola mengatakan, ada dua teknik dalam menyuntik, yaitu:
Maola menggunakan teknik kedua sehingga di kamera terlihat seakan-akan cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh penerima vaksin.
Selain itu, Maola mengatakan jempol tangannya kapalan. Sebab selama satu minggu sebelumnya ia sudah menyuntik dua ribu orang lebih dengan rata-rata 300 orang per hari.
"Mereka mungkin berkata disuntik tapi tidak berasa, itu karena respons tubuh berbeda-beda tergantung keluhan dan kenyamanannya. Ada yang disuntik bilang sakit, ada yang tidak berasa, ada yang bilang terasa," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Maola berpesan kepada masyarakat untuk tidak percaya pada berita hoaks. Ia meminta masyarakat mempercayai tenaga medis yang dari awal pandemi ada di garda terdepan.
"Kami dari awal di garda terdepan, bahkan teman-teman kami banyak yang terkonfirmasi, tolong jangan lagi kami dibebani pikiran negatif dari orang-orang. Saya sedang tidak cari sensasi dan belas kasihan di sini," tutur Maola dengan mata berkaca-kaca.
Maola membantah tak memberikan cairan vaksin kepada warga di Karawang yang videonya kini menjadi viral di media sosial. Menurut Maola, pada saat itu dia menyuntikkan vaksin, hanya saja metodenya berbeda sehingga terlihat tidak menginjeksi cairan vaksin ke tubuh warga.
"Sekali lagi, dengan adanya hal ini masyarakat mohon tidak percaya dengan berita hoaks. Percayalah kepada kami tenaga kesehatan puskemas," kata Maola, di kantornya, Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT
"Kami dari pandemi pertama ada di garda terdepan, bahkan teman-teman yang terkonfirmasi (corona) sudah banyak. Jangan lagi ditambah pikiran negatif dengan orang-orang," lanjut Maola.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: