Dudung Tanggapi Megawati: Rakyat Mana yang Terintimidasi? Rakyat PDIP?

7 Februari 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn), Dudung Abdurachman, di Kota Bandung, pada Rabu (7/2/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn), Dudung Abdurachman, di Kota Bandung, pada Rabu (7/2/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, mempertanyakan ucapan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta jajaran TNI-Polri tak melakukan intimidasi terhadap rakyat.
ADVERTISEMENT
"Intimidasi rakyatku, artinya rakyat yang mana? Ya kalau rakyatnya PDIP, ya okelah tapi kan semua juga banyak. Kan begitu kan," kata Dudung di Kota Bandung pada Rabu (7/2).
Dudung pun menilai tak ada bukti konkret jajaran TNI dan kepolisian mengintimidasi rakyat. Mestinya, kata dia, sebagai seorang negarawan, alangkah lebih baik bila Megawati tak hanya menunjuk satu atau dua lembaga saja.
"Harusnya kalau seorang negarawan ya menyampaikan seperti itu semuanya ya jangan hanya TNI Polri, ya BIN juga ya semua lah yang terlibat di dalamnya," ucap dia.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pidato di Konser Salam Metal GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2). Foto: Dok. PDIP
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi masyarakat jelang dan saat pemilu.
"Hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku," kata Megawati di depan pendukung Ganjar-Mahfud di GBK, Sabtu (3/2).
ADVERTISEMENT
Mega menegaskan sebagai partai sah maka PDIP berhak mengikuti pemilu tanpa mendapat intimidasi.
"Pemilu langsung adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian, ingat!" tegas Mega.
"Jadi kalau mulai hari ini ibu ndak mau lagi dengar, memangnya polisi itu sopo toh yo? Ayo. Jangan sok aksi, lho. Panglima itu sopo yo?" sambung dia.