Duet Ganjar-Prabowo Dinilai Bisa Tiru Jokowi-Ma'ruf, Tak Pandang Senioritas

13 Maret 2023 10:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).  Foto: Instagram/@ganjar_pranowo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Instagram/@ganjar_pranowo
ADVERTISEMENT
Pendapat publik dan kalangan partai politik soal duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024 terus bergulir sepekan ini.
ADVERTISEMENT
Terbaru, pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, dalam upaya memasangkan kedua tokoh itu tidak harus menimbang senioritas melainkan melihat faktor-faktor lainnya seperti elektabilitas.
Adi mengatakan, senioritas bukan lagi menjadi penghalang saat ini untuk menjadi capres-cawapres. Dia mencontohkan soal Presiden Jokowi yang sudah dua kali mendapatkan cawapres yang lebih senior dan berpengalaman darinya.
"Kalau Pak Prabowo lebih senior memang tidak bisa dibantah tetapi di pilpres kita 2014 dan 2019, Jokowi juga memiliki cawapres yang lebih senior. Pak JK dan Ma'ruf Amin," ujar Adi saat dihubungi pada Minggu (12/3).
"Namun, elektabilitas dan dukungan untuk Jokowi lebih unggul saat itu. Jokowi didukung PDIP partai yang suaranya terbanyak dan secara personal elektabilitas Jokowi lebih tinggi dari JK dan Kiai Ma'ruf," jelasnya.
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dia mengingatkan saat ini kondisi Ganjar pun serupa dengan Jokowi kala pilpres lalu.
ADVERTISEMENT
Ganjar meraih elektabilitas lebih tinggi dari Prabowo Subianto di beberapa survei saat ini. Posisi Prabowo disebutnya sebagai runner up untuk tingkat elektabilitas capres menjelang 2024.
Oleh karena itu, tambahnya, partai pendukung tentu akan melihat elektoral tertinggi personal untuk dijadikan capres.
"Bila PDIP nanti umumkan capresnya Ganjar Pranowo, maka jelas PDIP secara elektabilitas juga lebih tinggi dari Gerindra sehingga tidak mungkin Ganjar dijadikan cawapres," tegasnya.
Adi mengatakan, sejak awal Gerindra memang sudah memasang harga mati untuk pencapresan Prabowo Subianto. Namun, lanjut Adi, bila pertimbangan Gerindra karena senioritas, maka hal itu belum tentu bisa dijadikan pertimbangan yang kuat.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam sebuah pernyataannya di media massa mempersilakan Ganjar Pranowo duet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 tetapi sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
Menurut Hashim, Prabowo lebih cocok menjadi capres karena usianya dan pengalamannya jauh lebih senior dibanding Ganjar Pranowo.