Duga Ada Keterlibatan Oknum TNI, Keluarga Iwan Boedi Minta Presiden Beri Atensi

3 November 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga PNS Bapenda Kota Semarang yang tewas dibunuh Paulus Iwan Boedi saat membacakan surat untuk Presiden Joko Widodo di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga PNS Bapenda Kota Semarang yang tewas dibunuh Paulus Iwan Boedi saat membacakan surat untuk Presiden Joko Widodo di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keluarga PNS Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo, yang tewas dibunuh pada akhir Agustus 2022 meminta kasus ini mendapat atensi khusus dari Presiden Joko Widodo. Hingga saat ini, kasus itu masih gelap. Pelaku pembunuhan belum tertangkap.
ADVERTISEMENT
Dalam surat yang mereka kirimkan ke kepada Presiden, keluarga Iwan menduga ada keterlibatan oknum TNI sehingga pengusutan kasus ini begitu lama. Namun, ia percaya kepolisian tetap akan memproses kasus ini secara profesional.
"Kami percaya bahwa saat ini tim gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng masih berupaya keras untuk menuntaskan kasus kematian almarhum, namun di tengah upaya tersebut masih banyak menemukan kendala karena dugaan keterlibatan militer dalam kasus pembunuhan ini," ujar anak sulung Iwan, Theresia Alvita Saraswati, saat membacakan surat untuk Presiden Jokowi di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Kota Semarang, Kamis (3/11).
Suasana misa memperingati 40 hari wafatnya Paulus Iwan Boedi Prasetijo, PNS Bapenda Kota Semarang yang tewas dibunuh di Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik Semarang, Jumat (14/10/2022). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Untuk itu, ia meminta Presiden memberikan arahan serta petunjuk kepada jajarannya agar fokus menuntaskan kasus ini. Ia menegaskan, pelaku kejahatan harus mendapatkan hukuman.
ADVERTISEMENT
"Kami keluarga korban memohon agar kasus yang diduga melibatkan aparat negara tersebut dikawal dan diselesaikan seadil-adilnya. Sudah hampir dua bulan kasus ini masih bergulir dan para pelaku belum bisa diadili sebagaimana mestinya," kata Saras.

Surati Andika Perkasa

Presiden Jokowi dan Andika Perkasa. Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Tak hanya kepada Presiden, keluarga juga akan mengirimkan surat terpisah kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Keluarga meminta Andika tegas jika memang ada keterlibatan prajuritnya dalam kasus ini.
"Untuk Panglima ada surat khusus karena permasalahan ini memerlukan atensi Panglima disebabkan ada dugaan anggota terlibat. Kami memerlukan atensi khusus supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di bawahnya," kata pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setiawan.
"Perlu ketegasan khusus dari Panglima sendiri agar proses hukum di lapangan nanti bisa berjalan baik," imbuhnya.
ADVERTISEMENT