Dugaan Kekerasan di Perusahaan Animasi: Bos Paksa Karyawati Tampar Diri 100 Kali

14 September 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan korban kekerasan. Foto: aslysun/Shuttterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan korban kekerasan. Foto: aslysun/Shuttterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terungkap dugaan kekerasan di perusahaan game art dan studio animasi yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, yang diungkap seorang karyawati berinisial CS.
ADVERTISEMENT
Apa saja bentuk kekerasan?
"Verbal sejak 2019 di tahun pertama kerja, physical sejak 2022 mulai dari sleep deprivation dan tampar diri," kata CS kepada kumparan, Sabtu (14/9).
CS merekam dirinya menampar diri sendiri 100 kali sebagai hukuman dari bosnya. Ia pun mengirimkan video itu ke bosnya. Percakapan CS dengan bos ini di-screenshot.
"Saya mau melaporkan bahwa saya telah menampar diri 100 kali," kata CS, menggunakan Bahasa Inggris, ke bosnya itu.
"Saya enggak percaya. Bagaimana membuktikannya?" ujar bos tersebut.
CS pun mengirimkan video tersebut. kumparan telah melihat video yang sama: CS menampar dirinya terus-menerus hingga pipi dan wajahnya memerah.
Setelah CS mengirimkan video itu, bosnya malah justru memarahi CS. "Memangnya saya minta kamu mengirimkan video itu? Enggak sopan," katanya.
ADVERTISEMENT

Kantor Tutup, Bos Diduga Kabur

Suasana kantor perusahaan animasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Pada 5 September 2024, CS melaporkan kasus ini ke polisi. Laporan diterima dengan nomor STTLP/B/5279/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
"Iya aku sudah melaporkan ke Komnas Perempuan dan Polda Metro Jaya," ujar CS.
Polisi telah mendatangi lokasi perusahaan tersebut, tapi kantor telah kosong. "Anggota sudah cek ke TKP, itu kosong," ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Firdaus, Jumat (13/9).
Keberadaan bos tersebut pun belum diketahui. Polisi akan memburunya. "Iya (terduga pelaku) bakal diburu, masih dicari keberadaan," ujar Firdaus.