Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sosok pengisap darah (palasik ) terhadap hewan ternak di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, hingga saat ini masih belum terungkap. Berbagai dugaan muncul terkait sosok tersebut, mulai dari hal mistis hingga hewan misterius.
ADVERTISEMENT
“Jadi banyak dugaan-dugaan, biasalah dikaitkan dengan mistis. Misalnya dilakukan homang (makhluk gaib),” ujar Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, saat dikonfirmasi kumparan, Senin (22/6).
Homang merupakan sejenis makhluk halus berwajah menyeramkan yang masih banyak diyakini masyarakat di Tapanuli Utara. Namun menurut Nikson hal itu tidak mungkin terjadi, sebab usai memangsa hewan, palasik tersebut masih meninggalkan jejak.
“Dari beberapa literatur dan juga kita lihat di lapangan dari gambar yang kita lihat, dan hasil yang sudah turun bersama BKSDA, TNI dan Polri memang ada jejak kaki, (seperti) ada mendobrak kandang ternak juga. Kalau kita kaitkan dengan mistis itu kan tidak berwujud,” ujarnya.
Kata Nikson, dugaan justru lebih kuat mengarah kepada jenis hewan tertentu. Sebab timnya menemukan bekas cakaran di dekat pohon di lokasi pembunuhan. Nikson menduga ternak-ternak tersebut dimangsa hewan bernama chupacabra. Hewan tersebut dikenal sebagai pengisap darah yang menyerupai anjing.
ADVERTISEMENT
“Berarti ada wujudnya, kalau kita lihat literatur (palasik) ada juga kayak anjing gila atau chupacabra (hewan) yang pernah dia hidup Ukraina, karena juga ditemukan (kasus) seperti itu. Kan meresahkan peternak. Ada juga dugaan melihat itu beruang,” ujar Nikson.
“Jadi banyak dugaan-dugaanlah, tentu kita semakin intens memburu dan juga memasang perangkat, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita temukan,’’ tambah Nikson.
Nikson menjelaskan peristiwa ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya, Nikson kini telah membentuk tim yang terdiri dari anggota TNI, Polri, BKSDA dan institusinya, untuk mencari kebenaran. Bahkan dia membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa mengungkap kasus ini akan diberi uang Rp 10 juta.
Nikson mengatakan, matinya hewan secara misterius di sana sudah terjadi 2 minggu belakangan. Timnya sudah turun ke lapangan namun masih belum membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
“Sampai sekarang hasilnya masih nihil. Memang seminggu lalu sudah puluhan ternak sudah ditemukan, yang anehnya dagingnya tidak dimakan. Hanya darahnya yang diisap lalu bagian dalam perutnya dimakan,” ujar Nikson.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Saksikan video menarik di bawah ini: