Dugaan Pencabulan Santriwati di Karawang: 20 Orang Korban; Pimpinan Ponpes Buron

9 Agustus 2024 8:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilik salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Majalaya, Karawang, jadi buron. Ia diburu polisi atas dugaan pencabulan terhadap 20 santriwati.
ADVERTISEMENT
Orang tua para santriwati itu melaporkan dugaan pencabulan ini ke polisi pada Rabu (7/8).
Seperti apa kasusnya?, berikut kumparan rangkum:
20 Santriwati Diduga Dicabuli
YLBH Sanggabuana Karawang selaku pendamping para korban, mengungkap para korbannya, rata-rata berusia 13 sampai 15 tahun dan duduk di bangku SMP.
"Sementara dari data yang kami himpun korbannya ada sekitar 20 anak, kemungkinan bisa lebih. Tapi sementara yang hari ini melapor baru ada 6 korban," kata Sekretaris LBH Sanggabuana Karawang, Saepul Rohman di Mapolres Karawang.
Pelecehan itu terjadi sejak April 2024 lalu. Para korban ketakutan untuk lapor, karena mendapat ancaman dari pihak ponpes.
Modus Hukuman Buka Baju
Saepul mengatakan, modus pencabulannya beragam. Mulai dari melucuti pakaian santri satu per satu hingga nonton film porno bersama-sama.
ADVERTISEMENT
"Jadi dalihnya seolah-olah korban ini sedang menerima hukuman, disuruh buka bajunya satu-satu. Ada juga yang lagi mengaji, mereka diraba-raba bagian payudaranya dari belakang oleh terlapor," kata Saepul.
Para korban kini mengalami trauma atas peristiwa itu.
Kabur Setelah Tahu Dilaporkan ke Polisi
K kabur, setelah mengetahui bahwa ia dilaporkan ke polisi.
"Pelaku diduga kabur setelah tahu para korban melaporkan ke Polres," kata Kasatreskrim Polres Karawang, AKBP Nazal Fawwaz kepada kumparan, Kamis (8/8).