Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bencana banjir dan longsor ini mendapat respons dari pejabat publik hingga dunia. Sebab ini merupakan kali pertama wilayah Flores Timur dilanda bencana separah ini.
Presiden Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas korban tewas dalam banjir bandang yang terjadi di Flores Timur. Jokowi juga sudah menerima laporan terkait pemicu bencana ini.
"Saya telah mendapatkan laporan dari Kepala BNPB adanya bencana banjir bandang dan juga longsor yang terjadi di NTT dan NTB. Pertama-tama, atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia saya sampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut," kata Jokowi.
"Saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini," lanjut Jokowi.
Selain itu, eks Wali Kota Solo itu telah memerintahkan para pejabatnya untuk segera melakukan evakuasi korban bencana. Ia sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo, Mensos Tri Rismaharini, Menkes Budi Gunadi Sadikin, hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta para menteri terkait untuk memastikan kebutuhan dasar para korban bencana terpenuhi.
"Saya minta agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik seperti bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, serta juga perbaikan infrastruktur," kata Jokowi.
Jokowi Ingatkan Curah Hujan Ekstrem
Bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT dipicu cuaca ekstrem. Maka dari itu Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan yang meningkat
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat mengikuti arahan petugas di lapangan dan meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan longsor karena meningkatnya curah hujan yang ekstrem," kata Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta masyarakat terus memperhatikan peringatan dini dari BMKG dan aparat setempat.
ADVERTISEMENT
"Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah," tuturnya.
Doni Monardo Tinjau Lokasi Banjir Bandang Flores Timur
Doni Monardo dan rombongan BNPB langsung bertolak ke NTT pada Senin (5/4) pagi untuk meninjau kondisi usai banjir bandang.
“Ini bukan kejadian pertama, di mana kami harus melakukan perjalanan maraton satu daerah ke daerah lain. Setelah kembali ke Jakarta, tak lama berselang harus bertolak lagi ke lokasi bencana yang baru. Nah, itu yang terjadi pagi ini,” ujar Tenaga Ahli BNPB, Egy Massadiah,
Egy mengatakan, padahal Doni Monardo dan rombongan BNPB baru saja melakukan serangkaian kunjungan terkait kebencanaan dan penanganan COVID-19 sejak Selasa (30/3) hingga Sabtu (3/4).
Mulai dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berlanjut ke Mamuju, dan Palu. Kemudian ke Surabaya lanjut Bali.
ADVERTISEMENT
"Sabtu kembali ke Jakarta, Minggu malam stand by di Halim untuk bertolak meninjau banjir bandang di Pulau Adonara, Flores Timur, NTT,” ujar Egy.
Awalnya, rombongan akan berangkat ke NTT pada Minggu (4/4) malam. Namun ditunda hingga Senin pagi. “Berhubung cuaca semalam di lokasi tujuan tidak memungkinkan, perjalanan diundur menjadi pagi ini, pukul 05.00 WIB,” jelas Egy.
Titik Banjir Bandang Flores Timur di Pulau Adonara
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Raditya Jati, mengatakan lokasi bencana banjir bandang ini ada di Pulau Adonara. Sehingga proses evakuasi dan pendistribusian logistik mengalami kendala.
"Akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Kemudian hujan, angin dan gelombang membuat pelayaran tidak diperbolehkan," kata Raditya.
Raditya mengatakan BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk melakukan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak.
Siklon Tropis Picu Banjir Bandang di NTT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Siklon tropis atau badai berkekuatan besar memicu cuaca buruk yang berakibat banjir bandang di NTT. Siklon tropis itu diberi nama Seroja.
Nama Seroja, tumbuhan air yang biasa disebut lotus (Sacred lotus), diberikan oleh BMKG yang juga berperan sebagai Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC).
Dikutip dari situs BMKG, Jakarta TCWC bertugas memantau bibit siklon tropis di area kerjanya, yaitu di koordinat 90° - 125° BT, 0° - 10° LS dan menginformasikan peringatan dini.
Jakarta TCWC adalah satu dari 10 zona yang berwenang memberikan nama badai sebagaimana yang diatur oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meterorological Organization (WMO). Jakarta TCWC berwenang memberikan nama pada badai yang bibitnya terlihat di perairan Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Minggu (4/4) sekitar pukul 23.00 WIB mengadakan jumpa pers virtual mendadak terkait potensi cuaca ekstrem di NTT dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem ini berpotensi datang akibat berubahnya bibit siklon tropis 99S menjadi siklon tropis Seroja pada pukul 01.00 WIB (Senin, 5/4/2021).
"Mengingat bahwa sistem siklon tropis tersebut masih berada di wilayah tanggung jawab Jakarta TCWC, maka nama siklon tropis yang akan diberikan adalah Seroja sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional," kata Dwikorita.
Sebagai anggota WMO yang berwenang memberi nama siklon tropis sejak 2008, Jakarta TCWC telah mendaftarkan nama-nama siklon tropis yang terjadi di wilayah kerjanya.
Indonesia pernah mendaftarkan nama Durga, tokoh pewayangan, tapi kemudian menggantinya dengan nama-nama buah dan bunga. Penggunaan buah dan bunga, selain lebih familier, juga karena tidak berefek menyeramkan.
Pemerintah Beri Santunan bagi Korban Meninggal dan Luka
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memastikan, Kemensos akan memberikan santunan kepada korban meninggal mencapai Rp 15 juta.
ADVERTISEMENT
"Sementara jumlah korban meninggal 86 jiwa. Pemerintah akan memberi santunan masing-masing Rp 15 juta. Kita beri santunan total 86 jiwa dan kami beri santunan yang akan diserahkan Bapak Presiden." kata Risma.
Sedangkan terhadap korban luka, Risma mengatakan mereka akan diberi santunan Rp 5 juta. "Kemudian korban luka itu terdata ada 27 orang dan kami akan beri santunan masing-masing Rp 5 juta," kata Risma.
Lebih lanjut, Risma mengatakan Kemensos juga sudah menyerahkan bantuan ke lokasi pengungsian. Ia menyebut pengiriman logistik ke beberapa daerah terhambat karena cuaca buruk.
Hampir Seluruh Kabupaten Terdampak Banjir Bandang
Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae Soi, memberikan informasi terbaru terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur. Josep menyebut hampir seluruh kabupaten di NTT terdampak banjir.
ADVERTISEMENT
"Memang dampak siklon tropis ini hampir seluruh kabupaten di NTT mendapat dampaknya tapi ada yang ringan, sedang dan berat," kata Joseph.
Tercatat ada 21 kabupaten di NTT dan satu kota yakni Kupang. Joseph menyebut ada sembilan kabupaten mengalami rusak berat akibat banjir bandang.
"Rusak berat di sembilan kabupaten sedangkan yang lain sedang hingga ringan. Yang rusak berat seperti di Flores Timur, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, Kabupaten Kupang," ucap Joseph.
Lebih lanjut, Joseph memastikan pemda sudah bergerak cepat melakukan evakuasi dan menyerahkan bantuan. Ia meminta masyarakat tidak berkerumun agar tidak ada penularan COVID-19.
Langkah-langkah yang sudah diambil yaitu kerja sama dengan TNI-Polri membuat dapur umum. Kepada masyarakat hindari kerumunan dan supaya tokoh setempat ikut membantu sehingga bisa menghindari penularan COVID-19," tutur dia.
ADVERTISEMENT