Duka Cita Jokowi-Ma'ruf atas Wafatnya Solihin GP

5 Maret 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karangan bunga dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di tempat persemayaman Solihin GP pada Selasa (5/3/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di tempat persemayaman Solihin GP pada Selasa (5/3/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Karangan bunga ungkapan duka cita dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tiba di tempat persemayaman Solihin GP di Kodam III/Siliwangi. Karangan bunga dari Jokowi dan Ma'ruf berdiri tepat di pintu masuk menuju tempat persemayaman.
ADVERTISEMENT
"Buat kami anggota keluarga kehormatan beliau masih berkenan menyampaikan ucapan duka cita," kata Anak Ketiga dari Solihin, Satria Kamal, pada Selasa (5/3).
Satria menilai karangan bunga dari Jokowi merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan. Adapun hubungan antara Jokowi dan Solihin diketahui cukup dekat. Solihin menjadi salah satu pendukung Jokowi di Jabar ketika maju sebagai Calon Presiden pada tahun 2014 dan 2019.
"Kami mati-matian (mendukung Jokowi) di Jawa Barat," ujar dia.
Karangan bunga dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di tempat persemayaman Solihin GP pada Selasa (5/3/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Selain dukungan yang diberikan, lanjut Satria, karangan bunga dari Jokowi diberikan karena memang prestasi yang diraih oleh Solihin selama berkarir di kemiliteran begitu banyak.
"Ada prestasi yang menyebabkan beliau merasa perlu untuk mengirimkan karangan bunga," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Solihin meninggal dunia pada usia 97 tahun. Sebelum meninggal dunia, Solihin sempat enam kali terkena serangan strok hingga lumpuh. Solihin bahkan harus menggunakan kursi roda.
ADVERTISEMENT
Setelah terkena strok, Solihin tercatat tiga kali masuk ke RS Advent. Solihin pertama kali masuk ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi kemudian menolak asupan makanan. Hal itu mengakibatkan kondisi tubuhnya menurun. Namun begitu, usai ditangani, kondisinya kembali membaik dan sempat pulang ke rumah.
Solihin kembali masuk ke rumah sakit sekitar 12 hari lalu karena mengalami gangguan pada bagian pernapasan yang berlanjut ke jantung hingga ginjal. Berbagai penanganan yang dilakukan di rumah sakit tak membuat kondisi kesehatannya membaik.
Di mata keluarga, Solihin dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas tapi berhati lembut. Solihin meninggalkan 4 anak, 9 cucu, dan 4 cicit.