Duka Gempa 6,2 M Majene: Kantor Gubernur Sulbar Roboh, 42 Orang Tewas

16 Januari 2021 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan Akibat Gempa 6,2 M di Majene. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan Akibat Gempa 6,2 M di Majene. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari. Kerusakan dan korban pun berjatuhan.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut ada 28 gempa terjadi setelah gempa yang merusak tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat waspada karena masih ada potensi gempa susulan.
"Gempa-gempa susulan masih terjadi dan kami analisis berdasarkan data-data kegempaan yang kami rekam dan history yang lalu, kami analisis msh dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi. masih dimungkinkan," kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual.
Ia mengimbau Pemda dan masyarakat tetap waspada. Jangan dulu berada atau mendekati bangunan tinggi.

RS Mitra Manakarra di Mamuju Roboh Akibat Gempa

Pantauan kumparan melalui SulbarKini (1001 media kumparan), Jumat (15/1), gedung RS Mitra Manakarra luluh lantak. Hampir seluruh gedung rumah sakit rata dengan tanah.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui jumlah korban dan pasien serta tenaga kesehatan yang berada di dalam reruntuhan itu. Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih mendata dan mengangkat sejumlah puing untuk mencari korban jiwa.
Proses evakuasi warga korban gempa 6,2 M di Majene. Foto: Dok. Awal Dion/SulbarKini

62 Rumah, 1 Puskesmas dan 1 Markas Koramil Rusak

BNPB memberikan data terbaru terkait kerusakan bangunan akibat gempa 6,2 magnitudo yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, data BPBD Mamuju pukul 06.00 WIB, total ada 62 unit rumah rusak.
"BPBD Majene sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit puskesmas (RB) dan 1 kantor Danramil Malunda (RB)," kata Raditya dalam keterangannya.
Selain itu, Raditya menuturkan bangunan lain yang rusak adalah Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar. Jaringan listrik juga dipadamkan.
ADVERTISEMENT

Sejumlah Fasilitas Umum di Wilayah Malunda Majene Alami Kerusakan

Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian ratusan rumah warga serta fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas dan perkantoran mengalami kerusakan, bahkan ada yang rata dengan tanah.
Seorang warga asal di Kecamatan Malunda Taqwa, mengatakan dirinya terpaksa mengungsi karena rumahnya telah rata dengan tanah.
"Saya mengungsi, karena rumah sudah hancur rata dengan tanah," ungkapnya pada Jumat sore (15/1).
Di tempat yang sama seorang warga asal kelurahan Malunda, kecamatan Malunda, Uni, mengaku pasrah ketika melihat bangunan rumahnya rusak karena gempa.
"Saya pasrah melihat rumah saya rusak karena gempa dan saya juga ikut arahan pemerintah yang menganjurkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," ujar Uni.
Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO

Kondisi Kantor Gubernur Sulbar Sebelum dan Sesudah Gempa Majene

Gempa yang terjadi pada Jumat (15/1) sekitar pukul 02.28 WITA itu juga merobohkan kantor Gubernur Sulawesi Barat(Sulbar) di Mamuju. Jarak Majene ke Mamuju ini sekitar 100 km.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan melalui SulbarKini (1001 media kumparan) pada Jumat (15/1), kantor Gubernur Sulbar hampir tak tersisa. Bahkan informasi terbaru, menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulbar, Muh Hamzih, masih ada dua orang yang terjebak di dalam reruntuhan kantor gubernur Sulbar itu.
Belum diketahui identitas dua orang itu. Petugas masih mengevakuasi mereka.

Tower ATC di Mamuju Rusak Imbas Gempa

Meski tak berpotensi tsunami, gempa itu mengakibatkan sejumlah bangunan pemerintahan, fasilitas kesehatan, hingga rumah warga rubuh.
Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, mengatakan gempa itu turut menimbulkan kerusakan terhadap fasilitas milik AirNav di Kabupaten Mamuju, Sulbar. Salah satu kerusakan terjadi pada tower Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Tampa Padang, Mamuju.
ADVERTISEMENT
"Kantor AirNav Indonesia unit Mamuju dan Tower Pemandu Lalu Lintas Penerbangan (ATC) di Bandar Udara Tampa Padang mengalami kerusakan," ujar Yohanes dalam keterangan tertulisnya.
Yohanes menyatakan rusaknya tower ATC di Mamuju membuat pelayanan navigasi udara tak bisa dilakukan. Alhasil, bantuan navigasi penerbangan kini dilakukan dari ATC Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan

Ada Potensi Tsunami Bila Gempa Kuat Guncang Majene Lagi

BMKG mengatakan masih ada potensi gempa susulan sehingga warga sekitar diminta untuk menjauhi area pantai.
"Kami imbau warga di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan-bangunan yang rentan atau gedung-gedung, tapi juga apabila kebetulan masyarakat berada di pantai dan merasakan guncangan gempa lagi segera menjauhi pantai. Tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami," ucap Kepala BMKG, Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/1).
ADVERTISEMENT
Pasalnya, bisa saja tsunami menerjang dengan cepat. Bahkan hanya terpaut waktu yang amat sebentar sehingga warga tak dapat menyelamatkan diri.

Jumlah Korban Tewas Gempa Sulbar Jadi 42 Orang

Musibah gempa 6,2 magnitudo di Majene membuat sejumlah bangunan yang ada di sekitar dan kabupaten sebelahnya, Mamuju, Sulawesi Barat luluh lantak.
Jumlah korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa terus bertambah. Teranyar, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan sesuai data per 15 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, ada 42 orang yang tewas.
"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene," ujar Raditya Jati, Jumat (14/1).
Korban gempa dirawat di luar Ruang Gawat Darurat setelah gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Palang Merah Indonesia/via REUTERs

Pasca-Gempa, Pengungsi di Mamuju Mulai Krisis Listrik, Makanan, dan Air Bersih

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pasca gempa di Mamuju dengan berkekuatan 6,2 Magnitudo. Membuat jaringan listrik terputus. Selain itu, warga juga mengalami krisis air dan makanan serta jaringan internet.
Dari informasi yang dihimpun, hingga sore ini wilayah kota masih diguyur hujan, suasana sudah mulai gelap dalam kota akibat tidak tersedianya pasokan listrik.
Salah seorang warga Zulkifli yang dikonfirmasi mengaku, masyarakat saat ini sangat kesulitan untuk mendapatkan makanan karena penjual para tutup, selain itu juga mengalami krisis air bersih dan jaringan komunikasi.
Sementara warga masih banyak yang melakukan pengungsian untuk mengantisipasi adanya gempa susulan.
"Di sini semua pada suka, semua aktivitas pada lumpuh, mulai dari jaringan komunikasi, lampu hingga bantuan makanan termasuk air bersih," ungkapnya Zulkifli, pada Jumat sore (15/1).
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai disuntik vaksin corona Sinovac saat vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden

Jokowi Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Gempa di Sulbar dan Longsor Jabar

Presiden Jokowi menyampaikan ucapan belasungkawa atas korban yang meninggal dunia akibat bencana alam gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat, Jumat (15/1), dini hari tadi.
ADVERTISEMENT
“Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas korban yang meninggal dunia,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1).
Gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat tersebut berkekuatan 6,2 magnitudo dan terjadi sekitar pukul 01.28 WITA. Jokowi juga memerintahkan sejumlah jajarannya untuk bertindak cepat melakukan langkah-langkah tanggap darurat.
“Tadi pagi saya juga bertelepon kepada Gubernur Sulawesi Barat dan saya juga telah memerintahkan kepada Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kepada Menteri Sosial, kepada Kepala Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan)," ujarnya.
"Dan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Jokowi juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang disampaikan oleh petugas di lapangan.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO

Jokowi Perintahkan Risma hingga Doni Ambil Langkah Tanggap Darurat

Merespons gempa 6,2 Magnitudo di Sulawesi Barat, Presiden Jokowi langsung menghubungi Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar untuk menanyakan kondisi daerahnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga segera memerintahkan menteri dan kepala lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat di Sulawesi Barat. Jokowi sudah memberikan sejumlah arahan kepada Kepala BNPB Doni Monardo hingga Mensos Tri Rismaharini (Risma).
ADVERTISEMENT
"Saya juga telah memerintahkan kepada Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kepada Menteri Sosial, kepada Kepala Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan), dan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat," kata Jokowi di Istana Bogor, Jumat (15/1).
Jokowi meminta jajarannya mencari dan menemukan korban dan dengan sigap melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memberikan ucapan bela sungkawa.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas korban yang meninggal dunia," ujar Jokowi.
Petugas mengevakuasi korban yang terjepit bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO

Jokowi: Waspadai Cuaca Ekstrem, Selalu Perhatikan Peringatan Dini BMKG

Presiden Jokowi menaruh perhatian lebih pada kondisi masyarakat saat ini. Khususnya bagi yang terdampak sejumlah bencana di awal 2021. Mulai dari longsor di Sumedang, kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, dan gempa 6,2 magnitudo di Majene-Mamuju.
ADVERTISEMENT
Dia meminta masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca yang ekstrem. Termasuk hujan lebat yang berpotensi mengakibatkan bencana susulan.
"Saya mengimbau agar kita semuanya untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem baik berupa hujan lebat dan yang lainnya," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1).
Eks Gubernur DKI Jakarta ini kemudian meminta semuanya memperhatikan peringatan dini dari BMKG terkait kondisi cuaca.
"Selalu memperhatikan peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)," ujarnya.
Untuk menangani bencana alam yang terjadi di Mamuju-Majene, Sulawesi Barat, dan Sumedang, Jawa Barat, Jokowi sudah memerintahkan jajarannya segera bertindak dengan cepat.
Stori ini merupakan bagian dari campaign kumparanDerma. Ayo berderma sekarang.
ADVERTISEMENT