Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
![Faiqus Syamsi Pendaki SMKN 5 Surabaya yang hilang Desember 2018. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1554537157/ls0qr1nydi30bktptvs6.jpg)
ADVERTISEMENT
Mata Dumi Supartiwi (50) tampak masih sembab. Suaranya pun terdengar bergetar saat berbicara.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab. Dumi baru saja kehilangan putranya yang bernama Faiqus Syamsi. Faiq --sapaan Faiqus Syamsi-- adalah pelajar SMK Negeri 5 Surabaya yang tewas saat mendaki Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur.
Saat ditemui di kediamannya, Sabtu (6/4), Dumi mengaku baru saja mendapat kabar dari tim SAR Surabaya soal penemuan tulang belulang yang diduga milik Faiq. Putra Dumi itu memang dinyatakan hilang sejak Desember 2018 dan baru ditemukan pada Kamis (2/4).
"Saya bingung. Senang, iya, karena anak sudah ditemukan. Tapi, ya ditemukannya enggak seperti yang saya harapkan," lirih Dumi.
Kendati sudah mendapat kabar, tapi Dumi dan suaminya tak langsung mendatangi posko utama perizinan Tretes, Gunung Arjuno, Pasuruan Jawa Timur. Dumi mengaku tak tega jika harus melihat kondisi jenazah anaknya yang sudah berupa tulang belulang itu.
ADVERTISEMENT
Namun pihak keluarga memastikan sudah ada yang mewakili untuk datang ke posko tersebut guna memastikan kebenaran tulang tersebut adalah milik Faiq.
"Saya sama bapaknya enggak berani. Enggak kuat. Takut enggak tatag (tegar)," ungkapnya.
Dumi pun mengaku masih berat merelakan kepergian anak bungsunya itu. Menurut dia, Faiq terbilang anak yang cerdas dan tidak pernah melawan kepada orang tua.
"Ya mau enggak diikhlaskan, ya gimana. Ya saya terpaksa ikhlas," terangnya dengan lirih.
Faiqus Syamsi merupakan satu dari tujuh pendaki asal SMKN 5 Surabaya yang melakukan pendakian pada tanggal 16 Desember 2018 melalui Pos Perizinan Tretes, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Namun, Faiq terpisah dari rombongan dan dinyatakan hilang sejak tanggal 18 Desember 2018. Jasad Faiq ditemukan tim SAR
ADVERTISEMENT