Duka Keluarga Bang Nali untuk Korban Zahro Express

2 Januari 2017 16:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Asmaryah, adik nakhoda Zahro Express (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Asmaryah, adik nakhoda Zahro Express (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
M Nali (50), lahir dan besar di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Sudah 30 tahun dia 'bermain' di laut alias menjadi nelayan di kawasan itu. Hingga tiga tahun lalu, dia ditawari pekerjaan menjadi nakhoda KM Zahro Express.
ADVERTISEMENT
Nahas, pada Minggu (1/1), kapal yang dia bawa mengalami musibah. Kebakaran melanda dan menghanguskan seluruh bagian kapal yang sedang membawa lebih dari 200 penumpang. 23 Penumpang meninggal, dan 17 lainnya masih hilang.
Nali selamat dalam insiden itu dan kini bersama tiga ABK ditahan di Dit Pol Air Mapolda Metro Jaya di Priok, Jakarta Utara.
Sedih tak hanya dialami keluarga korban Zahro Express saja, keluarga nakhoda Nali juga merasakannya. Apa yang dialami Nali yang juga tulang punggung keluarga membuat mereka terpukul.
"Kami sekeluarga minta maaf sama para korban," jelas Asmariah, adik dari Nali yang ditemui di Pulau Tidung, Senin (2/1).
Asmariah sudah mendapat kabar kakaknya ditahan polisi. Tak lama raut wajah Asmariah berubah, air mata menggenang di matanya.
ADVERTISEMENT
"Bang Nali, kakak saya orangnya ramah, baik, dia selalu menyapa setiap warga," ujarnya dengan wajah menunduk.
Rumah Nali yang tak jauh dari Asmariah terlihat sepi. Anak dan istri Nali untuk sementara dipindahkan, khawatir terjadi sesuatu. Asmariah tak bisa memberi tahu lokasi kakak iparnya. Nali menikah dua kali, dan yang kini tinggal bersamanya di rumah di Pulau Tidung istri keduanya dan seorang anak. Sedang dua anak dari istri pertama sudah menikah.
Asmariah tak bisa banyak berbicara lagi, dia hanya diam menatap jauh ke langit. Dia membayangkan apa yang akan dihadapi kakaknya Nali nanti.
ADVERTISEMENT
"Saya dari semalam kepikiran nasib abang saya," tutup Asmariah.