Duka Keluarga Remaja Bobotoh yang Meninggal saat Ikut Konvoi Persib Bandung

3 Juni 2024 4:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makam almarhum Muhammad Kadian bobotoh yang meninggal setelah terjatuh dari mobil saat konvoi juara Persib Bandung Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Makam almarhum Muhammad Kadian bobotoh yang meninggal setelah terjatuh dari mobil saat konvoi juara Persib Bandung Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Duka mendalam menyelimuti keluarga Muhamad Kadian (15), warga Kampung Babakanjati, Cileunyi, Kabupaten Bandung, dan meninggal karena jatuh saat konvoi arak-arakan Persib Bandung di Flyover Mochtar Kusumaatmadja, Sabtu (2/6). Orang tua Kadian, Abdurrahman (43) dan Kokom Komalasari (38), terlihat masih terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya.
ADVERTISEMENT
Abdurrahman dan Kokom mengungkapkan, anak sulungnya itu memang sangat mencintai Persib Bandung. Namun mereka tak pernah menyangka Kadian akan meninggal saat berbahagia merayakan kemenangan klub kebanggaannya.
"Awalnya memang saya berat kasih izin buat ikut konvoi, makanya saya suruh izin ke ayahnya dan akhirnya diizinkan," ujar Kokom saat ditemui di rumah duka.
Kokom mengungkapkan, sebelum berangkat ia tak memiliki firasat apa pun. Bahkan saat Persib bertanding, ia masih sempat menemani anaknya nonton bareng (nobar).
"Setelah selesai pertandingan saya juga dampingi, katanya mau lihat yang konvoi di jalan raya," ujarnya.
Orang tua Bobotoh yang meninggal karena jatuh saat konvoi Foto: kumparan
Ayah Kadian, Abdurrahman, juga mengaku awalnya ia berat memberikan izin kepada anak sulungnya itu. Namun karena teman-teman Kadian ikut konvoi juga, ia merasa tak tega jika tak memberikan izin.
ADVERTISEMENT
"Teman-temannya pada berangkat, kalau tidak diizinkan kasihan juga. Maka saya izinin," ucap Abdurrahman.
Sebelum Kadian berangkat ia juga berpesan agar dia berhati-hati dan membawa ponsel agar mudah dihubungi jika ada apa-apa. Namun takdir berkata lain.
Sementara itu, tetangga Kadian, Aos (49), bercerita soal kejadian yang menimpa Kadian. Awalnya ia dan anaknya berangkat pukul 13.00 WIB dan bertemu dengan Kadian yang berboncengan dengan temannya. Selain mereka ada satu orang lainnya di motor ketiga.
Saat itu jalan sudah mulai macet dan dipenuhi Bobotoh yang hendak menyambut para pemain. Aos dan rombongan, termasuk Kadian, pun sempat istirahat dulu di dekat Gedung Sate sebelum melanjutkan perjalanan ke Jembatan Pasupati. Di sana anak Aos dan Kadian izin beli minum.
ADVERTISEMENT
Setelah 15 menit, kedua anak itu belum kembali. Aos sempat melihat sekitar 300 meter di jembatan, terlihat orang-orang berkerumun.
"Biasanya kalau ada yang kumpul apalagi lagi konvoi kan ada yang menggeber-geber knalpot kendaraan atau mengibarkan bendera dan lainnya. Tapi saya lihat itu gak ada, saya penasaran langsung melihatnya," kata Aos.
Saat sampai, ia melihat Kadian sudah dalam kondisi telentang dengan darah di kepala. Kadian, kata Aos, masih hidup saat dibawa ke RSHS namun kemungkinan meninggal di perjalanan.
Aos mengaku tak tahu pasti apa penyebab kecelakaan itu. Namun anak Aos menyebut Kadian jatuh saat hendak menaiki mobil. Saat kejadian Aos juga belum memberikan kabar kepada keluarga Kadian karena ia belum tahu kondisi Kadian dan masih dalam perjalanan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Ternyata keluarga sudah tahu, dari sekolah dan sekolah tahu dari polisi karena almarhum membawa kartu pelajar," ucapnya.