Duka Musim Dingin di Gaza: Israel Gempur 2 RS hingga Banjir di Kamp Pengungsi

30 Desember 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak Palestina yang mengungsi berbicara satu sama lain saat mereka berlindung di sebuah kamp tenda, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Palestina yang mengungsi berbicara satu sama lain saat mereka berlindung di sebuah kamp tenda, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
ADVERTISEMENT
Serangan udara Israel pada Minggu (29/12) kembali merenggut nyawa warga Gaza, termasuk tujuh orang dalam serangan di Rumah Sakit al-Wafaa, Gaza Utara, dan sembilan lainnya di kamp pengungsi Nuseirat.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 30 warga Palestina tewas hanya dalam sehari. Total korban tewas sejak Oktober 2023 telah menembus lebih dari 45 ribu jiwa.
Di tengah musim dingin yang mencekam, warga Palestina harus berjuang melawan dingin, kelaparan, dan serangan yang tak berkesudahan.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan gelombang dingin yang "signifikan" akan mempengaruhi Jalur Gaza dalam beberapa jam dan hari mendatang.
Jurnalis Al Jazeera melaporkan lima bayi meninggal dunia akibat hipotermia, di tengah hujan deras yang membanjiri tenda-tenda pengungsi.
Pemandangan menunjukkan sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina yang terlantar, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Puluhan tenda darurat di Deir el-Balah dan Khan Younis tak mampu menahan hujan dan angin dingin. Otoritas Gaza menyebut lebih dari 110.000 tenda pengungsian sudah tak layak pakai.
“Selimut, kasur, dan perlengkapan musim dingin lainnya masih tertahan di wilayah tersebut,” ujar Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini.
Kepala UNRWA Philippe Lazzarini bertemu dengan para pengungsi yang berlindung di fasilitas UNRWA selama kunjungannya ke Gaza pada 22 November 2023 Foto: Dok UNRWA
Akibatnya, ribuan pengungsi berlindung dengan bahan seadanya seperti terpal, kardus, dan karung bekas, sementara bantuan sangat terbatas.
ADVERTISEMENT
Seruan internasional terus meningkat untuk pembebasan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safia, yang ditangkap setelah RS yang dipimpinnya diserang dan dibakar pada Jumat lalu.
Israel menangkap dan juga menganiaya Hussam karena dia dituding anggota Hamas.
Rumah Sakit Kamal Adwan merupakan RS terbesar di Gaza Utara lalu disusul RS Indonesia—RS yang dibangun pada 2011 atas sumbangan rakyat Indonesia. RS ini hanya dapat beroperasi terbatas setelah rusak parah akibat dibombardir pasukan Zionis.
Kondisi bangunan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahya di Jalur Gaza utara (31/10/2024). Foto: AFP