Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Duka Musim Dingin di Gaza: Israel Gempur 2 RS hingga Banjir di Kamp Pengungsi
30 Desember 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Serangan udara Israel pada Minggu (29/12) kembali merenggut nyawa warga Gaza, termasuk tujuh orang dalam serangan di Rumah Sakit al-Wafaa, Gaza Utara, dan sembilan lainnya di kamp pengungsi Nuseirat.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 30 warga Palestina tewas hanya dalam sehari. Total korban tewas sejak Oktober 2023 telah menembus lebih dari 45 ribu jiwa.
Di tengah musim dingin yang mencekam, warga Palestina harus berjuang melawan dingin, kelaparan, dan serangan yang tak berkesudahan.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan gelombang dingin yang "signifikan" akan mempengaruhi Jalur Gaza dalam beberapa jam dan hari mendatang.
Jurnalis Al Jazeera melaporkan lima bayi meninggal dunia akibat hipotermia, di tengah hujan deras yang membanjiri tenda-tenda pengungsi.
Puluhan tenda darurat di Deir el-Balah dan Khan Younis tak mampu menahan hujan dan angin dingin. Otoritas Gaza menyebut lebih dari 110.000 tenda pengungsian sudah tak layak pakai.
“Selimut, kasur, dan perlengkapan musim dingin lainnya masih tertahan di wilayah tersebut,” ujar Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini.
Akibatnya, ribuan pengungsi berlindung dengan bahan seadanya seperti terpal, kardus, dan karung bekas, sementara bantuan sangat terbatas.
ADVERTISEMENT
Seruan internasional terus meningkat untuk pembebasan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safia, yang ditangkap setelah RS yang dipimpinnya diserang dan dibakar pada Jumat lalu.
Israel menangkap dan juga menganiaya Hussam karena dia dituding anggota Hamas.
Rumah Sakit Kamal Adwan merupakan RS terbesar di Gaza Utara lalu disusul RS Indonesia—RS yang dibangun pada 2011 atas sumbangan rakyat Indonesia. RS ini hanya dapat beroperasi terbatas setelah rusak parah akibat dibombardir pasukan Zionis.