Dukung Petani Kecil, Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Air di WWF Bali

21 Mei 2024 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi memimpin sidang KTT WWF Bali, Senin (20/5/2024). Foto: Dok Tangkapan Layar Youtube Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi memimpin sidang KTT WWF Bali, Senin (20/5/2024). Foto: Dok Tangkapan Layar Youtube Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Mangupura Hall, Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin, 20 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, air adalah kebutuhan utama bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Tanpa air, dunia tidak akan memiliki makanan, juga tidak akan ada perdamaian serta tidak ada kehidupan. Apalagi, dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya satu persen di antaranya saja yang bisa diakses sebagai air minum.
"Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan. Tanpa air kita tidak ada makanan, tidak ada perdamaian dan tidak ada kehidupan," katanya.
Presiden mengatakan, pengelolaan air harus menjadi perhatian bersama karena setiap tetesnya sangat berharga. Air juga merupakan sumber utama bagi keberlanjutan dan keberlangsungan masa depan penduduk dunia.
"Air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga," katanya.
ADVERTISEMENT
Pemenuhan kebutuhan air untuk petani kecil. Foto: Dok. Istimewa
Sebagai contoh, kata Presiden, Indonesia memiliki sistem kearifan air mulai dari sepanjang garis pantai, sungai besar sampai tepian danau. Di Bali, Indonesia punya pengairan subak yang dipraktikkan sejak abad ke 11 dan diakui sebagai warisan budaya dunia.
"Indonesia telah merestorasi sungai Citarum, Cirata di Cianjur dan kita berharap dunia memperkuat kolaborasi ini dalam mengatasi tantangan global terkait air," katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pasokan air adalah kebutuhan utama bagi peningkatan produktivitas. Sebagai langkah nyata, pihaknya telah mendistribusikan ribuan pompa untuk pompanisasi sebagai sarana dalam memenuhi air bagi lahan tadah hujan yang mengalami kekeringan akibat el nino panjang beberapa tahun ini.
"Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
(LAN)