Duterte Minta Militer Intervensi Pemerintahan Bongbong

26 November 2024 12:04 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duterte. Foto: REUTERS/Lean Daval Jr
zoom-in-whitePerbesar
Duterte. Foto: REUTERS/Lean Daval Jr
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta militer dan polisi mengintervensi pemerintahan. Komentar Duterte disampaikan saat krisis politik di Filipina memuncak.
ADVERTISEMENT
Badai politik menghantam Filipina setelah Wapres Filipina Sara Duterte mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr.
Duterte adalah ayah dari Sara.
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte menyapa ayahnya, mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, saat sidang House Quad Committee di Quezon City, Metro Manila, Filipina (13/11/2024). Foto: Lisa Marie David/REUTERS
Merespons ancaman itu Presiden Bongbong berjanji siap melawan balik. Kini Sara berhadapan dengan panggilan pengadilan atas ancaman pembunuhan itu.
Kondisi di Filipina makin memanas saat Duterte kembali mengeluarkan komentar kontroversial. Duterte menegaskan peran militer dan polisi penting demi melindungi konstitusi.
“Ada keretakan dalam pemerintahan, dan hanya militer yang bisa melihat solusinya," kata Duterte dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di laman Facebook miliknya pada Senin malam, (25/11), seperti dikutip dari Rappler.
Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr Foto: Tobias Schwarz/AFP
Duterte kemudian melabeli situasi di Filipina sebagai krisis nasional. Dia meyakini cuma militer yang bisa memperbaiki situasi.
ADVERTISEMENT
“Ada keretakan pemerintahan di Filipina hari ini. Hanya militer yang bisa memperbaiki ini,” kata Duterte.
“Sampai kapan kalian akan mendukung Presiden pecandu narkoba?” sebut Duterte.