Edy: Kostrad Punya 46 Ribu Personel di 2019, Siapa Berani Melawan?

20 Desember 2017 17:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tinjau Alutsista di Madivif 1 Kostrad Cilodong (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tinjau Alutsista di Madivif 1 Kostrad Cilodong (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah personel Kostrad mencapai 32 ribu personel. Namun, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menilai jumlah ini masih terlalu kecil dan akan dilakukan penambahan personel hingga 14 ribu untuk tahun 2019. Penambahan pasukan ini terkait persiapan menghadapi tahun politik di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
"32 ribu itu masih kurang, hendaknya 46 ribu. Dan 2019, insyaallah total ada 46 ribu personel. Siapa yang mau lawan Kostrad?" ungkap Edy optimistis, di Madivif 1 Kostrad Cilodong, Depok, Rabu (20/12).
Ia juga menyebutkan, meski tahun politik sudah di depan mata, namun tidak ada posisi strategis untuk pasukan Kostrad. Sebab, pasukan Kostrad memang bertugas untuk melakukan penjagaan dari Sabang sampai Merauke. Ada atau tidak ada pemilu.
"Di suatu wilayah teritorial Indonesia itu sudah saya siapkan, apabila nanti di daerah-daerah ada para pangdam. Kalau pangdamnya enggak bisa, turunlah PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) kita, turunlah pasukan Kostrad. Ular saja dimakan, apalagi bandit," tegasnya.
Edy Rahmayadi menghadiri Kongres PSSI 2017 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi menghadiri Kongres PSSI 2017 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Meski demikian, Edy yang sudah mantap untuk melepas jabatannya di TNI dan ikut dalam perhelatan Pilkada 2018, mengaku akan menyerahkan jabatannya kepada KSAD saat resmi mendaftarkan diri ke KPU.
ADVERTISEMENT
"Saya serahkan aturan mainnya. Kalau saya, sampai waktu yang ditentukan oleh KPU, tongkat komando ini saya serahkan kepada KSAD. Seperti halnya saya menjadi Pangkostrad, ini saya terima tongkat ini dari KSAD. Tapi kalo ada Skep TNI dan Prinlak, kan ada sertijab, ada Pangkostradnya, saya serahkan kepada pengganti," ucapnya.
Edy diketahui akan mendaftarkan diri sebagai cagub Sumatera Utara dengan diusung oleh Hanura, Gerindra, PKS, dan PAN. Selain itu, ia juga akan menggandeng tokoh muda Sumut, Musa Rajekshah, sebagai wakilnya nanti.