Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengaku malu soal urusan pertanahan di Sumatera Utara. Dia mengatakan, permasalahan pertanahan di Sumut sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikannya pada saat acara penyerahan sertifikat aset pemerintahan daerah oleh menteri ATR di Kantor Gubernur Sumatera Utara.
“Saudara-saudara, saya malu, bahwa urusan agraria ini, Sumatera Utara ini, number one rusuhnya,” kata Edy pada Kamis (20/7).
Kata Edy, hal tersebut melihat dari banyaknya kasus pertanahan yang terjadi di Sumut. Misalnya, gugatan soal tanah sekolah, tanah milik Pemprov Sumut hingga tanah milik Angkatan Udara yang ada di Sumut.
“HGU, SHGU, persoalannya itu terus,” tuturnya.
Edy tak menampik bahwa hal tersebut merupakan kelalaian dari pemerintahan. Untuk itu, Edy meminta kerja sama yang maksimal antara pemerintahan pusat dan daerah.
“Memang keenakan kita, tidak menyiapkan dokumen. Ini saya harap, segera, Pak Menteri. Sekolah-sekolah, rumah sakit, kalau enggak, enggak punya sekolahan lagi kita,” kata Edy.
ADVERTISEMENT
“Jadi ini yang sama-sama kita koordinasikan di pemerintah dan pengadilan, kami dikasih hak mempertahankan diri dan kebenaran,” tuturnya.
Dalam kegiatan penyerahan sertifikat aset ini, turut hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto, Anggota Komisi II DPR RI Ongku Hasibuan, dan para pejabat pemerintahan daerah Sumatera Utara. Terdapat 1.117 sertifikat yang diserahkan oleh Hadi ke Pemda Sumut dalam kegiatan ini.